WFH akan menjadi waktu kerja yang efektif, ketika orang bisa menata diri, waktu dan ruang kerja di rumahnya.
Work From Home (WFH) lagi-lagi menjadi tema sorotan Kompasiana, namun dengan aksen yang terbatas untuk beberapa waktu saja. Meskipun demikian, WFH itu bukan soal berapa lama kerja dari rumah, tetapi seberapa efektif saat orang bekerja dari rumah.
Pengalaman banyak orang membuktikan bahwa WFH sering punya banyak godaan, apalagi bagi mereka yang sudah berkeluarga dan anak-anaknya masih kecil.
Akan tetapi, orang bisa saja sukses dengan cara WFH. Ada 3 hal ini yang perlu diperhatikan saat WFH:
1. Komitmen pribadi (persnliche Engagement)
Poin tentang komitmen pribadi bisa saja merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan bukan saja oleh ASN, tetapi juga siapa saja yang berurusan dengan WFH. Seberapa efektif WFH?
Efektivitas kerja bukan saja ditentukan oleh fasilitas pendukungnya, tetapi juga oleh ruang di mana orang bekerja. Oleh karena itu, sangat penting bahwa orang perlu memiliki komitmen pribadi.
Komitmen pribadi itu sendiri berkaitan dengan hal ini:
- Seseorang ASN perlu menentukan ruang kerja yang terpisah dari ruang makan atau ruang umum lainnya di rumahnya sendiri.
- Sejauh mungkin orang perlu menetapkan jam kerja yang mengharuskannya secara bertanggung jawab berada di ruang kerja untuk fokus bekerja.
- Meminimalkan urusan lain yang tidak berkaitan dengan urusan kerja kantor.
2. Memperhatikan waktu istirahat, makan dan pause
Tidak jarang bahwa WFH disalahartikan atau sama dengan suka-suka gue. Saya kira tidak demikian, urusan WFH mesti tetap ditopang dengan disiplin pribadi terkait waktu sarapan, waktu makan siang dan waktu pause.