Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Peluang dan Tantangan Era Persaingan Baru dan Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia

26 April 2022   05:23 Diperbarui: 27 April 2022   05:05 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu tidak, saya pikir bahwa era persaingan baru saat ini barangkali tidak jauh bedanya dengan sistem yang dikembangkan Austria. Bagi negara Austria keamanan siber memainkan peran yang sangat penting, terutama dalam konteks pertahanan keamanan negara.

Oleh karena begitu pentingnya, maka Austrian Cyber Security Challenge (ACSC) menyediakan kegiatan kompetisi kepada pada siswa dan bahkan menawarkan program kuliah di Universitas dengan mata kuliah "kepemimpinan teknologi informasi dan komunikasi militer', sebagaimana ditegaskan oleh Menteri Pertahanan Austria, Klaudia Tanner. (bdk. Von ots.at).

Ternyata perhatian Austria ini disambut baik oleh hampir semua negara di Eropa, tidak heran Jerman dan Swiss sudah menjadi anggotanya dalam satu kompetisi European Cyber Security Challenge (ECSC) sejak tahun 2015. 

Nah, ini hanya sebagai rujukan kepada referensi kita, jika negara-negara di Eropa menempatkan cyber security sebagai hal yang sangat penting bagi keamanan negara mereka, maka seperti apa persiapan dan rencana kita?

Wajah era persaingan baru saat ini, tentu tidak bisa dipisahkan dari kemajuan teknologi dengan cyber security-nya. Barangkali konteks era persaingan baru terhubung secara langsung dengan Metaverse.

Teknologi digital tidak bisa lagi hanya dipakai sebagai sarana komunikasi masyarakat, tetapi lebih dari itu memang harus dikembangkan untuk keamanan dan pertahanan negara kita.

Peluang dan tantangan terkait era persaingan dan industri pertahanan

Indonesia sebenarnya bukanlah negara yang kekurangan orang pintar. Orang pintar di negeri ini sangat banyak, cuma kepintaran sebagian orang itu tidak diarahkan kepada kebenaran dan kebaikan.

Sebagai akibatnya, kecerdasan itu tidak dipakai untuk kehidupan yang aman damai. Bahkan sebaliknya, orang yang punya kemampuannya tinggi sering menjadi anti terhadap kebebasan, keamanan, kemanusiaan dan lain sebagainya.

Saya akhirnya ingat lagi keponakan saya alm yang baru Sekolah Dasar saat itu. Ketika terjadi aksi penangkapan teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri, ia menonton di TV tentang itu.

Selanjutnya ia bertanya pada ayahnya, tetapi ungkapan pertanyaan waktu itu lebih sebagai protesnya. Katanya, "kenapa mereka ditembak, mereka sebenarnya orang yang cerdas dan pintar, mereka bisa membuat senjata dan lain sebagainya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun