Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rekreasi Itu Bukan Milik Orang Kaya

20 April 2022   14:18 Diperbarui: 20 April 2022   23:37 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun demikian, semua itu dijaga dan dirawat pertama-tama dengan target yang sama supaya memenuhi kebutuhan orang asing. benar juga, tapi mengapa kita sendiri sebagai masyarakat Indonesia tidak melihat itu sebagai hadiah terindah untuk kita nikmati.

Nah, bisa saja karena konsep dan cara berpikir yang menganggap bahwa rekreasi itu milik orang kaya, tempat-tempat indah itu hanya untuk turis dan orang asing dari luar daerah misalnya.

Sebetulnya alam indah itu diberikan kepada kita orang terdekat, cuma kita tidak kreatif memanage waktu hidup kita sehingga kita sendiri kehilangan waktu untuk sejenak santai, rileks bersama keluarga.

Hidup dan gaya hidup orang sehat

Gaya hidup orang sehat sebenarnya bukan hanya milik para dokter, tetapi masyarakat biasa pun juga bisa. Prinsip yang penting bahwa orang perlu kreatif merencanakan hari-hari hidupnya.

Saya akhirnya menyadari ini bahwa hidup ini bukan saja soal kerja, bukan saja soal berbagi, bukan saja soal sedekah, bukan saja susah dan utang, bukan saja soal demonstrasi, bukan saja soal protes dan bully sana dan sini, bukan saja soal debat sengit, bukan saja soal bicara dan terus bicara, tetapi juga perlu rekreasi, duduk santai dan tertawa bersama teman-teman dan keluarga.

Untuk kalangan penulis, terasa juga sih bahwa hidup ini tidak hanya menulis dan menulis, bukan saja refleksi dengan kritis, menoreh kritik dan berbagi inspirasi, tetapi juga rekreasi untuk menimba ide-ide santai yang segar dan menarik.

Hidup ini tidak hanya refleksi, tetapi juga rekreasi. Hidup ini tidak hanya berteriak protes di saat demonstrasi, tetapi rekreasi dan bernyanyi bareng dengan santai.

Kadang saya pikir, kapan ya rakyat Indonesia bisa berdiri santai bergandeng tangan dengan presidennya, sambil menyanyi dan tertawa bareng tanpa ada caci maki, cercaan dan wajah garang.

Oh suasana negeri akan damai dan aman sekali, jika setiap orang memahami betapa pentingnya rekreasi dalam hidup ini. Jika ada demonstrasi ribuan orang, kenapa tidak ada rekreasi bersama ribuan orang?

Demikian coretan di tengah sukacita orang Eropa yang merayakan kebebasan mereka, sebuah kebebasan yang memberikan mereka energi keseimbangan hidup sehat. Coretan ini akhirnya membawa saya kepada pemandangan tentang keadaan Indonesia sendiri secara khusus untuk masyarakat biasa yang mungkin penat dan lelah bekerja supaya jangan lupa menyisihkan waktu untuk rekreasi santai di pantai bersama alam negeri kita yang indah permai bersama teman-teman dan keluarga.

Salam berbagi, ino, 20.4.2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun