Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ada 6 Hal Penting tentang Anak-anak Belajar Puasa

2 April 2022   03:25 Diperbarui: 4 April 2022   08:12 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang jangan pukul anak yang tidak mau berpuasa | Dokumen diambil dari: m.dream.co.id

Bukan saja kesehatan rohani, tetapi juga kesehatan fisik dan psikis perlu diperhatikan dalam mengajak anak-anak berpuasa.

Setelah membaca topik pilihan tentang "anak belajar berpuasa, jangan lupa penuhi kebutuhan gizinya", saya tertarik untuk menulis sesuatu berkaitan dengan tantangan sahabat Komposianerin Listhia Rahman. 

Pertanyaan sederhananya adalah apakah anak-anak itu wajib hukumnya untuk berpuasa? Lalu kategori usia anak-anak ini yang dimaksudkan balita (bawah lima tahun?) atau batita (bawah tiga tahun?)

Nah, berikut ini ada 6 hal yang penting diketahui terkait anak-anak belajar berpuasa:

1. Fleksibilitas dalam berpuasa untuk anak-anak

Dewan Pakar Pusat Studi Alquran Faizah Ali Sibromalisi menegaskan hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa anak yang belum menginjak usia balig belum diwajibkan berpuasa (Popmama.com)

Kalau merujuk pada pernyataan itu, maka benar sekali topik pilihan Kompasiana bahwa anak-anak belajar berpuasa.  Kata kerja yang sangat penting di sini adalah kata belajar.

Sambil mengacu pada asal kata belajar dari kata latin studere yang berarti berjuang dengan keras untuk memperoleh sesuatu, maka perlu disadari dalam hal ini peran orang tua yakni memotivasi dan mengajak.

Oleh karena berpuasa bagi anak-anak itu tidak ada kewajiban hukumnya, maka unsur fleksibilitas perlu disadari sebagai hal yang penting. Orang tua perlu menganjurkan anak-anak mereka untuk belajar berpuasa.

Akan tetapi, pada sisi lain sangat mengejutkan saya ketika membaca penjelasan dari Abdul Wahab As-Sya´rani yang mengatakan, "Ulama sepakat anak kecil yang tidak mampu puasa dan orang gila permanen tidak diwajibkan puasa. Tapi anak kecil diminta puasa bila berumur tujuh tahun dan dipukul bila tidak mau puasa ketika umur sepuluh tahun."

Apakah tidak ada cara lain, selain dipukul? Mengapa anak tidak mau berpuasa? Barangkali faktor gizi yang mungkin tidak terpenuhi. Oleh karena itu, barangkali pada bulan puasa, orang tua perlu menyiapkan menu makanan tidak hanya yang bergizi, tetapi juga yang baru dan berbeda. Bahkan bila perlu terlihat menarik di mata anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun