Media Jerman sudah merilis tentang dampak sanksi ekonomi itu terkait anak perusahaan bank Rusia, seperti VTB Austria Ag yang berbasiskan di Wina dan yang memiliki cabang  untuk pasar Jerman dengan VTB Direktbank di Frankfurt am Main.
Bank lainnya termasuk Sberbank, FIBER (Amsterdam Trade) dan East West Direct juga terkena dampaknya. Dampak langsungnya lebih berkaitan dengan rekening deposito dan deposito. (bdk. verbraucherzentrale.de)
Secara ofisial pada 1 Maret 2022, otoritas pengawas keuangan FMA Austria melarang Sberbank Europa AG beroperasi dan dengan demikian  menutupnya secara efektif. Bahkan pelanggan akan menerima hingga 100.000 euro pengembalian melalui jaminan deposito. (bdk. www.test.de).
Dampak lain seperti yang diduga sebelumnya seperti penutupan sistem pembayaran internasional Swift untuk bank-bank Rusia dapat berdampak  pada bank-bank anak perusahaan mereka di Eropa.
3. Pasar saham sedang pusing
Sekurang-kurangnya reaksi terhadap perang dan sanksi dengan fluktuasi harga yang kuat sudah mulai terasa dalam konteks pasar saham Eropa. Hal ini karena perkembangan situasi politik yang juga sangat tidak menentu.
Jalan tengah yang sangat dianjurkan adalah bahwa investor harus tetap bersabar. Keputusan tergesa-gesa dalam situasi ini akan berdampak pada risiko kehilangan uang.
Pada prinsipnya perdagangan dengan konsep yang berbasiskan pada peristiwa aktual seperti berita hari ini hanya menyebabkan biaya tambahan dan membawa risiko prospek pengembalian yang lebih sedikit. Sudah pasti pula bahwa setiap ada tindakan transaksi selalu ada biayanya.
4. Perubahan iklim global
Media Barat (https://www.watson.de) sudah merilis dampak perang secara langsung pada iklim. Sekurang-kurangnya Astrid Sahm seorang yang bertanggung jawab di bidang energi, iklim, dan infrastruktur pada science and Politics Foundation- dengan fokus di Rusia, Eropa Timur dan Asia Tengah menegaskan hal itu.
Menurut Astrid Sahm ada dampak perang pada iklim: