Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada 5 Alasan Pegawai Swasta Mengenakan Pakaian Seragam

4 Februari 2022   04:12 Diperbarui: 9 Februari 2022   05:05 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tentang ada 5 alasan pekerja mengenakan pakaian seragam dan catatan kritis terkait seragam adat |Dokumen diambil dari: id.theasianparent.com

Dalam hal ini, konteks bangsa dan konteks budaya selalu punya peran penting dalam pilihan dan keputusan untuk mengenakan seragam atau tidak. Tentu ada juga fakor-faktor lainnya yang perlu diantisipasi sejauh mungkin.

2. Dilema antara seragam dan pluralitas budaya yang belum merata diakomodir

Tema terkait seragam ini membuka wawasan saya untuk menyoroti juga hubungan seragam dan pluralitas budaya di Indonesia. Saya hanya membayangkan betapa indah, menarik dan uniknya, kalau masing-masing daerah atau kabupaten di seluruh Nusantara itu mengenakan pakaian adat.

Ya, katakan saja di sekolah-sekolah ada pemberlakuan hari mengenakan pakaian adat, ada hari batik, maka riuh keindahan dari kebhinekaan bangsa ini akan terlihat begitu nyata. Tentu tidak hanya soal semarak dan pesona keindahan dari keberagaman, tetapi lebih dari itu, program seperti akan berdampak pada peningkatan ekonomi pendapatan daerah dan juga rasa cinta pada budaya bangsa ini.

Saya lebih senang melihat seorang satpam berpakain adat Betawi daripada seragam satpam seperti pada umumnya. Ibarat dalam konteks Flores misalnya, dalam perayaan-perayaan keagamaan yang besar, ada sekelompok orang yang bertugas sebagai penjaga keamanan. 

Nah, mereka itu justru diwajibkan berpakaian adat lengkap, lalu dilengkapi pita khusus yang bertuliskan "penjaga keamanan." Tentu, rasanya sangat beda, sekurang-kurang saya sendiri merasa lebih ramah.

Mengapa begitu? Hal ini karena di sana ada pula keyakinan ketika orang mengenakan pakaian adat di sana orang sudah langsung punya koneksi dengan keyakinan adat dan para leluhur mereka bahwa kemurnian adat itu harus dijaga. Nah, di sana pasti ada tanggung jawab moralnya bagi siapa saja yang mengenakan pakaian adat; ya, untuk menjadi santun dan respek pada orang lain.

Coba perhatikan dalam konteks budaya di Kalimantan, suku Dayak kalau mau menyampaikan pendapat, mereka mengenakan pakaian adat, bahkan dalam forum-forum resmi mereka mengenakan pakaian adat. Ya, sesuatu yang sangat indah, namun belum dilihat. Demikian juga untuk budaya dan kebiasaan di daerah-daerah lainnya di Indonesia yang mengenakan seragam pakaian adat. 

Demikian ulasan terkait 5 alasan mengapa pekerja mengenakan seragam dan 2 poin catatan kritis yang tidak melupakan alur dan peran dari pluralitas bangsa kita yang punya cita-cita luhur jujur, santun, ramah dan beradab. 

Pada prinsipnya jika program seragam itu diakomodir dengan baik sampai ke konteks seragam daerah masing-masing, maka ekonomi pendapatan daerah akan juga bertumbuh, yang tentu di dalamnya ada rasa cinta pada kekayaan budaya dan peradaban bangsa ini.

Salam berbagi, ino, 4.02.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun