Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ada 4 Aspek yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menjadi Relawan Kemanusiaan

2 Februari 2022   04:00 Diperbarui: 3 Februari 2022   17:40 1725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Sikap dasar (Grundhaltung)

Sikap dasar yang penting dimiliki seorang relawan adalah totalitas atas nama kemanusiaan. Pada prinsipnya, tidak pernah bahwa menjadi relawan kemanusiaan itu adalah pilihan yang sia-sia. 

Oleh karena itu, semestinya orang tidak perlu takut dan ragu-ragu atau terlalu memikirkan seakan-akan menjadi relawan itu adalah seorang yang bisa dikatakan diperbudak. Dalam poin ini saya terinspirasi oleh ungkapan bahasa adat Ende, Flores sesuai dengan konteks budaya lokal dan kearifannya (local wisdom). 

Orang Ende menyebut aksi-aksi relawan itu dengan ungkapan seperti zaka ata atau bantu orang. Ada pula istilah lain yang lebih berkaitan dengan konotasi maknanya "bou gizi" atau semacam lingkaran kepedulian. 

Logika mereka sederhana, jika hari ini saya membantu orang lain, tanpa orang memintanya, maka suatu waktu jika saya dalam kesusahan, maka orang akan dengan sendirinya datang membantu saya.

Logika ini buka do ut des, tetapi lebih karena konsep kedekatan emosional sebagai satu masyarakat adat. Di sana ada spontanitas yang digerakan oleh filosofi adat dan kebersamaan mereka sebagai suku. Ya, ada sih semacam solidaritas persaudaraan.

Grundhaltung dalam irama solidaritas persaudaraan bagi saya sangat penting sebagai satu warisan nilai yang mungkin juga perlu menjadi nyata dalam keseharian hidup masyarakat Indonesia. Relawan sejati adalah relawan atas nama kemanusiaan dan tanpa melihat dari mana dan agama apa.

Siapakah yang tidak pernah tersentuh hatinya, jika menyaksikan sendiri teriak minta tolong dan uluran tangan pada saat-saat bencana misalnya? Bayangkan bahwa posisi terpuruk itu adalah diri Anda sendiri, apa yang Anda harapkan?

Demikian beberapa catatan mengenai 4 aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum menjadi relawan kemanusiaan. Menjadi relawan kemanusiaan itu tidak hanya sekadar siap fisik, tetapi ada banyak aspek yang perlu diperhitungkan dengan baik; ya, mulai dari tujuan, pantangannya, aspek seni sebagai seorang relawan maupun juga berkaitan dengan sikap dasar (Grundhaltung). 

Pada prinsipnya lakukan itu dengan hati tulus dan penuh tanggung jawab, jika memang mau menjadi relawan. Jadilah relawan yang tergerak oleh solidaritas persaudaraan.

Salam berbagi, ino, 2.02.2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun