Perjuangan yang sangat penting dalam konteks pasar global bukan soal berapa sering kampanye benci produk luar negeri, tetapi bagaimana menjadi semakin dapat diandalkan dan dapat dipercaya (zuverlässig).
Baik itu kualitas, maupun kepercayaan keduanya merupakan kunci untuk meraih puncak masa depan untuk kemandirian dan meningkatkan kredibilitas produk tanah air.Â
3. Bersikap kritis dan analitis lebih elegan daripada membenci
Sikap batin manusia di mana saja mestinya bukan dengan benci sebagai rujukan untuk hidup di tengah pasar global yang dinamika persaingannya melonjak setiap waktunya. Sikap yang dibutuhkan adalah kritis dan analitis.
Dua sikap itu berkaitan dengan kemampuan untuk membedakan mana yang punya kualitas bagus dan original dan mana yang tidak berdampak pada kehidupan dan lingkungan.
Hemat saya jauh lebih penting kampanye melawan produk-produk yang menggunakan bahan plastik daripada secara umum saja benci produk luar negeri. Tidak semuanya produk luar negeri itu buruk, bahkan Indonesia dalam banyak sektor masih punya ketergantungan pada produk luar negeri.
Saya setuju kalau pandangan kita sebagai anak bangsa ini lebih mengarah ke opsi mendukung lingkungan hidup dan merawat bumi. Pandangan yang lebih spesifik membuktikan bahwa anak bangsa ini analitis dan kritis dan bukannya secara gamblang saja seperti ikut arus benci produk luar negeri. Produk yang mana?
4. Produk luar negeri itu bukan saja soal produk barang, tapi juga produk sumber daya manusia (SDM)
Masyarakat Indonesia umumnya mengenal ungkapan produk luar negeri sama artinya dengan anak-anak Nusantara ini yang tamatan luar negeri. Berapa banyak anak bangsa ini yang tamatan luar negeri?Â
Pantaskah ungkapan "benci produk luar negeri?" Saya yakin ungkapan itu harus dijadikan motivasi bagi anak-anak Nusantara ini untuk semakin punya kreativitas dan inovasi dalam rencana strategi persaingan pasar global.
Sebelum kita anak bangsa menjadi mandiri dan maju dalam banyak hal, kita punya sejarah bahwa anak bangsa ini pernah belajar dari produk luar negeri, bahkan anak bangsa ini pernah membaca tulisan-tulisan produk luar negeri.