Kualitas bangunan sangat diragukan. Faktor penyebabnya adalah anggaran sudah dipotong oleh pihak-pihak yang terlibat langsung di dalamnya karena mereka menganggap total dana itu harus diambil sebagai jatahnya.
Angka anggaran tertulis tanpa diragukan, namun nyatanya tidak demikian karena sudah dipotong jatah sang siluman. Buktinya hal seperti itu terjadi; ya, bisa dilihat dari hasil bangunan dengan anggaran begitu besar, namun kualitas di bawah standar.
Kualitas menjadi tidak maksimal karena dana total sudah dipotong dengan alasan jatah ini dan jatah itu. Apa jadinya, jika sebagian orang masih berpikir seperti itu dan masih hidup dengan cara seperti itu tanpa takut dan malu?
Korupsi saat ini tidak bisa dipisahkan dari cerita tentang klaim jatah oleh banyak pihak. Oleh karena itu, sebenarnya bukan soal besar dan kecilnya orang korupsi, tetapi tindakan korupsi itu tetap merupakan tindakan yang tidak adil.
Bagaimana upaya untuk mendukung gerakan antikorupsi 2021?
Ada beberapa sasaran yang perlu menjadi perhatian dalam upaya mendukung gerakan anti korupsi:
- Mulai dari Keluarga -Â Gerakan anti korupsi sama dengan sebuah upaya terapi. Terapi ini membutuhkan waktu yang lama dan melalui proses panjang. Sekurang-kurangnya mulai dari keluarga sebagai basis dari pendidikan informal. Pendidikan di rumah yang tidak lagi mengajarkan anak-anak selalu mengharapkan jatah. Anak-anak tidak selalu diberikan iming-iming jatah. Tentu perlu dibedakan dengan hadiah. Ya, orangtua perlu juga belajar cara memberikan hadiah secara benar, lebih tepat karena meraih prestasi di sekolah, hadiah pada hari-hari raya keagamaan.
- Pendidikan sekolah dasar -Â Guru-guru di sekolah perlu menanamkan nilai-nilai kejujuran, hati nurani dan budaya malu berdasarkan kearifan lokal (local wisdom) masing-masing.Â
- Ketegasan pemerintah dalam hal ini Komisi Pemberantas Korupsi - Komisi pemberantas korupsi (KPK) tidak harus cuma di pusat kota, tetapi perlu blusukan sampai ke desa-desa. Komisi pemberantas korupsi harus benar-benar orang yang dipilih karena kualitas hati dan moral yang baik. Mungkin juga, sebagai instrumen yang berguna untuk menjaga kredibilitas tim pemberantas korupsi, pasal hukum yang dikenakan kepada tim pemberantas korupsi yang melakukan tindakan korupsi lebih berat dari kasus korupsi lainnya.Â
- Mungkinkah tim pemberantas korupsi itu melibatkan tokoh adat dan tokoh agama? - Tawaran kemungkinan ini bukan untuk mengatakan soal kualitas tokoh adat dan tokoh agama, tetapi keterlibatan semua elemen sampai ke akar rumput dalam upaya memberantas korupsi. Kenyataan selama ini adalah hanya orang-orang yang paham hukum sipil; namun mereka tidak paham hukum agama dan hukum adat. Padahal korupsi merupakan bentuk tindakan yang melanggar baik itu hukum sipil, hukum agama maupun hukum adat. Sebagai contoh di daerah Ende, Flores ada hukum adat dengan nama Bhetu denda atau upacara dengan efek jera yang luar biasa memalukan dan saya yakin orang tidak akan lakukan itu lagi. Di setiap daerah dan suku pasti punya hukum adat terkait pencurian atau korupsi.
Demikian beberapa pokok pikiran, refleksi dan tawaran solusi terkait dengan misteri kata "jatah" yang berlanjut dengan dampak fatal karena melihat korupsi dan jaringannya sebagai cara untuk saling menguntungkan. Dalam upaya mendukung gerakan anti korupsi itu sendiri, seluruh masyarakat Indonesia perlu merefleksikan lagi cara memberikan hadiah kepada anak dan atau cara memberikan jatah mulai dari rumah hingga ke dalam konteks pendidikan formal.
Dan akhirnya, gerakan anti korupsi 2021 ini perlu memerhatikan hubungannya dengan empat sasaran: mulai dari keluarga, pendidikan sekolah dasar, ketegasan pemerintah hingga keterlibatan institusi agama dan adat untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, keadilan, kebaikan dan kebenaran.
Salam berbagi, ino, 10.12.2021.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI