Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kaka Watu, Bumbu Masakan Khas dari Alam Flores

21 November 2021   01:54 Diperbarui: 22 November 2021   02:32 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aroma bumbu Kaka watu yang dimasak dengan menggunakan bambu terasa lebih memikat selera natural bagi penikmat. 

Rupanya pada daun Kaka watu ada juga kandungan zat asam. Kandungan asam yang bisa menetralisir bau amis pada daging atau juga pada jenis hewan-hewan air lainnya.

Tidak heran orang Ende khususnya warga suku Paumere menggolongkan Kaka watu dalam kategori nizu atau asam. Meskipun kaka watu punya cita rasa yang unik, bumbu Kaka watu itu belum terlalu dikenal umum termasuk oleh orang-orang Ende sendiri di sana, khususnya mereka yang hidup di kota.

Cuma terasa sekali bahwa kalau orang-orang kampung menceritakan bagaimana mereka memasak dengan menggunakan bumbu Kaka watu, rasanya sih pengen banget mencobanya. 

Ekspresi lezat dan enak terlihat begitu jelas dan akrab. Sekurang-kurangnya saya pernah merasakan bagaimana nikmatnya bumbu asam Kaka watu itu.

Racikan sederhana sebenarnya tanpa minyak orang bisa memasak daging dengan menggunakan bumbu asam Kaka watu, beberapa cabe dan garam secukupnya, lalu disertai beberapa batang sereh. Campuran itu sudah sangat menciptakan cita rasa yang natural dan khas.

Kaka watu dan pelajaran kehidupan

Umumnya tempat tumbuh Kaka watu hampir pasti ada sisi-sisi yang licin di atas batu cadas. Oleh karena itu, orang perlu ekstra hati-hati saat mengambilnya. Nah, ternyata ada juga lho, yang ekstra gratis itu harus dengan kewaspadaan tinggi untuk mengambilnya.

Yang murah tidak selamanya aman, tetapi bisa juga bahaya. Oleh karena itu, pelajaran yang bisa diambil dari tempat tumbuh Kaka watu bisa juga menjadi pelajaran kehidupan.

Pada gambar yang saya dokumentasikan pada tahun 2019 itu adalah Kaka watu yang berada di tebing bercadas. Ya, tumbuh unik pada tempat yang sama sekali tidak dibayangkan bisa menjadi tempat hidup.

Nama Kaka sebenarnya memiliki kesamaan nama dengan jenis hewan air sejenis kepiting. Perbedaannya, kepiting cuma bisa hidup lama di dalam air, sedang Kaka bisa hidup di air dan juga bisa di darat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun