Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Museum Papua di Jerman dan Dinamika Perkembangan Budaya Indonesia

31 Oktober 2021   15:56 Diperbarui: 1 November 2021   17:25 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Papua di Gelnhausen, Jerman | Dokumentasi pribadi oleh Ino

Rumah besar tempat tinggal Dr. Weiglein dibangun dengan konsep bhineka, sekurang-kurangnya bisa dilihat dari desain interiornya. Di dalam rumah itu ada ukiran-ukiran Jepara dari bahan kayu asli yang dibawa dari Jepara. Pada sisi depan ke arah dapur terlihat ukiran Bali yang begitu besar.

Pada sisi yang lainnya lagi ada juga bentuk bambu yang bisa saja mewakili budaya di bagian Timur Indonesia. Sedangkan rumah-rumah untuk museum dibangun mirip seperti rumah adat orang Minang dan beberapa daerah lainnya di Sulawesi, Kalimantan. 

Di sana ada juga tirai jendela yang terbuat dari anyaman bambu, ya mirip sekali dengan yang ada di wilayah NTT. Ya, rumah itu sudah menjadi ungkapan perjumpaan antara yang tua dan kekinian, antara paduan Eropa dan Asia, antara yang tradisional dan yang modern.

Rumah yang melahirkan perspektif tentang dinamika kehidupan di tengah arus perkembangan budaya, seni dan kemajuan di jantung jaringan global saat ini. 

Demikian ulasan tentang Museum Papua dan partisipasi masyarakat Indonesia melalui gerakan bersama yang dipelopori oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt pada momentum hari Sumpah Pemuda. 

Decak kagum saja itu tidak cukup, jika tanpa komitmen, kerja sama, tanggung jawab, dan kesadaran untuk melestarikan budaya dan seni warisan bangsa kita. Dalam semangat Sumpah Pemuda, marilah kita bersatu, bangkit dan bertumbuh dalam semangat "satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa.

Salam berbagi, 31.10.2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun