Winterjasmin akhirnya menjadi saksi sunyi tentang merpati-merpati lapar di pinggir jalan itu. Ya, mereka saling merebut sepotong roti yang terbuang dari ruang atas.
Nah, Winterjasmin adalah bunga yang umumnya mekar pertama ketika puncak musim dingin tiba. Ia bahkan terlihat paling berani mekar walau dingin menyayat tangkai dan bunga.Â
Mungkinkah hidup ini tetap mekar walau dingin penghargaan dan pujian?Â
Mungkinkah seorang penulis tetap menulis meskipun tanpa K-Reward yang menggetarkan hati?
Kuning daun mu bisa menjadi semacam warna alarm sebuah dinamika dari suatu perubahan, ya sebelum menjadi merah dan jatuh. Winterjasmin pembawa harapan dan daya baru menjadi optimis di tengah kisruh musim gugur.
Demikian coretan kecil ini, pertama-tama lebih merupakan cara saya berbagi kepada pembaca tentang makna dari suatu perjumpaan yang spontan, namun mengubah arah hati hingga tersentuh dan mencerna makna dibalik kehadiran semua yang bisa dikenang.
Semoga tulisan ini menjadikan siapa saja semakin menghargai makanan, menghargi perasaan dan totalitas kerja untuk masa depan.
Salam berbagi, ino, 28.10.2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H