Dalam satu meja terlihat ekspresi berbeda-beda: Ada cetusan kesal, ada yang mendesah dan berkata jengkel dan marah, ada yang spontan tertawa meledak, tapi ada pula yang begitu khusyuk dalam sunyi menelusuri dinding wajah google tentang situasi negaranya.
Terdengar pertanyaan, was ist los? Atau ada apa? Ya, semuanya berlangsung tanpa syarat, tanpa janji apalagi paksaan. Spontan, semua bisa cerita apa saja tentang situasi di negaranya, tentang teman, keluarga dan apa saja.
Kenyataan seperti itu terjadi dalam satu meja. Benar kan, dunia ini ada dalam satu meja? Saya akhirnya membayangkan di Indonesia khususnya di universitas dan di sekolah-sekolah, bisa saja suasana seperti itu terjadi.
Nah, bisa dibayangkan bahwa Indonesia yang beragam itu ada dalam satu meja. Tentu menarik dan apa sih kisahnya, lagi-lagi penasaran. Keberagaman di Indonesia sama dengan keberagaman yang ada di dunia. Mungkin Indonesia bisa menjadi simbol dari dunia dalam satu meja.
Deru badai dan angin sisa seperti telah menjauh dari kota tempat tinggal saya. Kini malam menghimpit dengan gelap yang disengat dengan dingin 9 derajat celcius.
Lapisan baju tebal seakan tidak ada kompromi untuk boleh dilupakan. Lapisan wajib tentunya, tapi bukan cuma saya lho, orang bule saja pakai dua Pullover.
Di sebuah ruangan kecil saya hendak mencari suatu bacaan untuk malam hari itu. Di sana ada tertulis dengan kode I dan II, angka Romawi. Saya bertanya pada teman saya, yang mana bacaan untuk malam nanti.
Jawabannya dengan ketus dan malah bertanya kepada saya, "menurut kamu bacaan I atau II?" Saya bilang, "ya kamu yang mesti tentukan bacaannya." Dia langsung menunjukkan bahwa bacaan dengan kode I.Â
Tanya dia lebih lanjut, "Kamu tahu enggak, mengapa I (satu)?" Saya tertawa sejenak lalu menjawab, "ya karena tahun 2021 dong." Aneh bukan? Katanya, "Kode I untuk tahun ganjil dan kode II untuk tahun genap"
Lho, satu kok dibilang ganjil sih?
Kisah yang terakhir ini membawa saya kepada ranah keraguan tentang "dunia dalam satu meja." Kalau "satu" itu ganjil, tentu dunia dalam "satu meja", ya juga ganjil dong?