Pengantar
Tema dan istilah Net-Zero Emissions (NZE) memang belum terlalu akrab hingga ke telinga masyarakat umumnya. Meskipun demikian, istilah Net-Zero Emissions tetap saja semakin banyak dipakai dalam konteks perusahan hampir di semua negara saat ini.Â
Munculnya istilah Net-Zero Emissions tidak dapat dipisahkan dari reaksi dan tanggapan terhadap situasi iklim global. Tentu kemunculan istilah itu bertujuan untuk meningkatkan komitmen terhadap perlindungan iklim.
Tulisan ini memberikan solusi praktis atau lebih tepat disebut sebagai suatu skenario jangka panjang untuk menentukan pilihan dan menetapkan jalur yang penting untuk mendukung Net-Zero Emissions yang berangkat dari konteks kehidupan yang lebih spesifik masyarakat NTT. Konteks kehidupan yang terhubung dengan potensi-potensi alam itulah yang bisa ditawarkan dalam tulisan ini.
Potensi alam apa saja di NTT yang bisa masuk ke dalam sampel skenario mendukung Net-Zero Emissions?
1. Pemanfaatan Air Terjun untuk mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Secara umum NTT memiliki potensi alam yang berlimpah. Kelimpahan potensi alam itu terlihat dari adanya sumber mata air terjun yang merata hampir di semua daerah.Â
Potensi mata air terjun sebenarnya adalah salah satu potensi alam yang bisa diandalkan untuk mendukung program Net-Zero Emissions. Tenaga air bisa dikembangkan menjadi sumber pembangkit tenaga listrik.
Contoh konkretnya bahwa pemerintah kabupaten Ngada telah mengembangkan air terjun Ogi menjadi sumber pembangkit listrik tenaga air. Di Manggarai ada air terjun Cunca Lawar dan Tengku Lese yang bisa disebut sebagai potensi untuk PLTA.Â