Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Rahasia Melonjaknya Harga Buah Pinang

11 Oktober 2021   15:47 Diperbarui: 11 Oktober 2021   18:24 14641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebiasaan seperti itu tentu bukan saja umumnya dimiliki oleh masyarakat Flores, tetapi ditemukan juga dalam konteks kehidupan masyarakat lainnya seperti di Sumba dan Timor.

Tentu ada juga di daerah-daerah lainnya di Indonesia punya kebiasaan makan sirih dan pinang, tidak hanya dalam kaitan dengan seremonial adat, tetapi juga dalam kehidupan mereka sehari-hari. Banyak masyarakat di pedesaan makan sirih pinang tanpa tahu apa fungsinya.

Anehnya, pinang begitu dibutuhkan, namun tidak punya harga di pasar hingga tahun 2021 sekurang-kurangnya di Flores. Beberapa waktu lalu, di pertengahan bulan Agustus 2021, saya begitu terkejut karena setiap rumah terdengar bunyi yang sama, seperti tik, tok, tak.

Beberapa kali saya penasaran dengan bunyi-bunyi seperti itu. Spontan saya memasuki rumah-rumah tetangga dan keluarga saya. Di sana ditemukan ternyata, sang bapak, ibu dan anak-anak membelah dan membersihkan pinang dengan menggunakan pisau, parang dan pasti dibutuhkan satu papan alas dari jenis kayu yang keras.

Tidak heran dari situlah muncul perbedaan bunyi tik tok tak warga desa membersihkan pinang di rumah-rumah mereka. Jangan tanya lagi, mengapa mereka melakukan itu?

Sejak dulu kala, pinang tidak pernah dicari dan dibeli dengan harga yang begitu mahal dalam sekilo seperti pada bulan Agustus lalu. Setiap tujuh hari harga pinang melonjak naik.

Pinang....oh pinang, yang dulu tidak pernah punya harga, hingga begitu dicari dan dikejar-kejar. Ada apa ya? Pertanyaan yang begitu sering terdengar pada waktu itu adalah mengapa pinang jadi mahal? Apa fungsinya?

Bagi kebanyakan masyarakat yang mengenal teknologi komunikasi mungkin pertanyaan itu bukanlah pertanyaan sulit. Orang hanya membutuhkan waktu lima menit untuk mencari di laman Google, maka semua persoalan dan pertanyaan akan memperoleh jawabnya.

Pinang dalam keyakinan masyarakat NTT

Sebagian masyarakat yang punya kebiasaan makan sirih dan pinang hanya punya keyakinan-keyakinan, yang semuanya belum diuji atau dibuktikan kebenarannya. Meskipun demikian, tetap saja saya anggap penting dan perlu dicatat.

Ya, masyarakat yang tidak mengenal apa kata google, mereka punya keyakinan bahwa pinang bisa menguatkan gigi dan bisa membersihkan darah mereka. Bahkan ada juga yang percaya bahwa khasiat dari buah pinang kering itu sebagai obat penawar racun dalam tubuh manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun