Jadi, sekali lagi fungsi kehadirannya pada pintu masuk bukan sebagai seorang preman penjaga keamanan, tetapi lebih berkaitan dengan informasi dan kedisiplinan pegawai.
Nah, tantangan untuk konteks Indonesia adalah kompleks perkantoran di tempat terbuka dengan pintu masuk dan keluar bisa dari segala arah. Tentu, kalau sistem bangunan bisa mengkondisikan pegawai-pegawainya keluar masuk  hanya melalui satu pintu, maka sangat mungkin mudah sekali menggunakan sistem dengan menggunakan jasa pelayan pintu.
Sebetulnya tidak sulit bagi PNS karena umumnya mereka punya seragam khusus dan tentunya gampang bagi PNS di Eropa yang tidak punya seragam khusus.Â
Namun uniknya bahwa di Eropa mereka tidak tergantung pada seragam atau tidak, tetapi mereka sudah memiliki rasa tanggung jawab dan kedisiplinan telah menjadi mentalitas yang terbentuk dari dini.
Seberapa penting dan menolong petugas pelayang pintu, sebetulnya itu hanya merupa cara-cara praktis yang menuntun orang kepada kesadaran dan tanggung jawab.
2. Mesin daftar hadir otomatis di depan pintu masuk dengan pola scan identitas
Sekalipun tidak cukup umum di perkantoran menggunakan mesin itu, namun beberapa masih saja menggunakannya.Pegawai yang datang harus menekan jarinya pada alat itu dan otomatis kehadirannya mulai terhitung.
Sistem dan cara seperti itu mengandaikan  hubungannya dengan sistem penggajian berdasarkan jumlah waktu kehadiran. Mesin itu sekaligus berfungsi untuk menghitung tentang jumlah kehadiran di kantor. Demikian juga gaji akan dibayar berdasarkan jumlah waktu kerja pegawai.
Mesin registrasi itu tidak bisa diganti oleh orang lain, karena rupanya menggunakan pola scan identitas. Â Nah, tantangan sekaligus bisa menjadi bahan pertimbangan lain di Indonesia.
Daripada ribut tentang aturan, lebih baik sistem gaji pegawai diubah berdasarkan waktu kerja. Jika menggunakan sistem itu, maka PNs akan secara otomatis bertanggung jawab karena berkaitan dengan gaji.