Aku tahu bahwa kamu ada dan berjuang menepis awan-awan hitam itu.
Perjuanganmu tak mudah agar tatapan kita tak dibatasi apa-apa.
Dari balik kaca transparan ruang karantina aku masih bisa melihat lirikan rindumu.
Di sana, ada Senja yang mengintip kesendirianku di sini.
Senja, itu sungguh berarti bagiku.
Sudah cukup bagiku, jika aku tahu bahwa kamu menatapku sejenak sebelum pergi ke rahim bumi menuju ke timur.
Ternyata kamu masih setia hadir sebelum terang berakhir.
Senja, cerita apalagi yang mau kau tunjukan padaku hari ini.
Sebelum menyongsong wajahmu pada 6 Agustus 2021, aku ingin teman-temanku  tahu tentang kisah kita kemarin.
Kisah tentang wajah tersembunyi di balik awan di barat persis di atas kota Jakarta.
Rinduku tetap membara akan hadirmu seturut rencana-Mu.