3. Memberikan solusi terhadap suatu perbedaan pendapat dengan cara memberi kesempatan memperdalam tema diskusi yang sama pada kesempatan lainnya yang dihadiri oleh seorang ahli.Â
4. Ia mencari jawaban yang benar dari orang yang benar-benar kompeten pada bidangnya, bukan saja sebagai penengah dari suatu perbedaan pendapat, melainkan juga untuk menemukan suatu jawaban yang akan menjadi pegangan bersama.
5. Ia berpikir holistik, ya ia melihat hubungan keterkaitan satu hal dengan hal-hal lainnya yang perlu terus diperdalami lagi karena semuanya berkaitan dengan tema kehidupan. Dengan cara itu, ia tetap terbuka dan bersahabat dengan siapa saja, termasuk dengan karyawannya yang kritis.
Demikian ulasan terkaitan cara bos menanggapi permintaan karyawan kritis tanpa harus membenci dan mengucilkannya. Ia merangkum dan tetap terbuka pada solusi kreatif baru yang berkembang dalam perjalanan waktu.Â
Ya, ini adalah kisah yang saya lihat dan saya alami. Tentu, saya yakin masih ada banyak kisah lain yang berbeda dan terjadi di mana saja, termasuk di Indonesia.Â
Saya percaya bahwa setiap orang punya pengalaman sendiri terkait hubungannya dengan bos, khususnya pada saat berdiskusi dan dalam kesempatan pertemuan lainnya.
Salam berbagi, ino, 18.07.2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H