Entah ke mana, semua uang yang katanya sedang diinvestasikan itu lenyap dalam waktu sekejap. Tertinggal janji dari pusat bahwa akan dikembalikan namun orangnya juga tidak dikenal, siapa itu sebenarnya.Â
Sampai saat ini uang itu tidak dikembalikan dan entah bagaimana selanjutnya. Pegawai itu akhirnya merana dan ya, sungguh memprihatinkan. Kerinduan memperbaiki ekonomi keluarga dan sahabat kenalan, akhirnya tragis dan sia-sia.
Masyarakat kecil protes dan mengadu paling-paling melalui jeritan koran online lokal yang kadang tidak membuat jera para penipu yang menggunakan jasa bank swasta.
Pelajaran yang berharga dari peristiwa itu yakni:
1. Bagi pegawai bank mungkin perlu waspada bahwa pengabdian murni hanya pada satu perusahaan atau bank; dan harus puas dengan itu.
2. Pegawai bank harus cerdik dalam membangun kerja sama dengan pihak-pihak luar yang menawarkan kerja sama dalam investasi.
3. Pemilik modal mungkin perlu lebih cerdas dengan membuat konfirmasi dengan pimpinan bank untuk membicarakan terkait investasi dengan bunga besar itu.
4. Proses penanaman modal harus resmi dengan surat-surat perjanjian dan sama sekali tidak boleh dengan mengandaikan jalur kenalan.
5. Pemilik modal perlu memperoleh kesempatan sosialisasi mengenai jalur investasi itu secara jelas dengan disertai surat-surat perizinan resmi sebagai bukti bahwa investasi itu benar-benar resmi dan dapat dipertanggung jawabkan.
6. Penandatangan surat perjanjian investasi itu harus dilakukan secara langsung dan tanpa perantara dengan pimpinan, sehingga dokumen-dokumen terkait yang menjadi hal pemilik modal dapat secara langsung diterima.
Investasi bunga besar dan melawan mental kaya sendiri