Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bulir-bulir Janji

9 Juni 2021   02:55 Diperbarui: 9 Juni 2021   03:56 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gandum dan Ilalang hidup bersama | Dokumen pribadi oleh Ino

Bulir-bulir janji di antara barisan pohon-pohon hijau yang ditata begitu rapi. Bulir-bulir janji yang tidak pernah melupakan  sisi-sisi estetis. 

Harapan tak hanya orang bicara di tengah kegersangan, tapi juga pertama-tama saat menatap hijau membentang luas.

Bulir-bulir janji yang menepis bilur-bilur resah krisis ekonomi. 

Hijau padang gandum berpadu putih dan biru langit merubah wajah tentang bumi yang terlalu larut dalam tidur krisis ekologis.

Oh musim panas di puncak Zornheim Mainz, kau begitu berani menabur janji, bawa harapan di tengan kegersangan di negara-negara beriklim tropis.

Kegersangan gagasan diubahmu begitu mudah dengan lembut, larut dalam sunyi. 

Sunyi di antara barisan pohon-pohon hijau yang baru bangkit dari gugur daun-daun.

Bulir-bulir janji tak pisah dari relung perubahan iklim dan transisi musim yang silih berganti. 

Bulir-bulir janji yang menghibur saat terpaan kekalahan. 

Hembusan santai di antara bulir-bulir hijau permai, menidurkan jiwa yang gelisah lama menunggu kemenangan bumi yang selalu hijau menabur janji.

Silih berganti menawarkan janji, tidak hanya sejukkan hati, tapi puaskan budi di antara gemerisik daun-daun.

Ilalang dan gandum dibiarkan hijau bersama, dibiarkan saat rindu untuk meraih hidup panjang di bumi yang satu dan sama.

Memikirkan hidup, tidak harus saling menyingkirkan.

Ilustrasi Gandum dan Ilalang hidup bersama | Dokumen pribadi oleh Ino
Ilustrasi Gandum dan Ilalang hidup bersama | Dokumen pribadi oleh Ino
Bulir-bulir gandum yang menabur janji tanpa mengeliminir yang lain.

Janji hidup dibawa untuk semua penghuni bumi, tak perlu pisah-pisah  warna, rasa dan dari mana.

Bulir-bulir janji pada musim panas  di kota kecil. Sepi sendiri, tak berarti egois. 

Ia menghembus janji dan bawa harapan untuk siapa saja dan semuanya.

Bulir-bulir janji yang enggan bicara tentang perbedaan kau dan aku.

Ia hanya siap dan menebar janji hidup, Zukunft-masa depan dan satu di tengah keanekaragaman.

Masa depan manusia yang semakin dipengaruhi alam dan lingkungan. Apa rencanamu? Adakah hijaukan bumi menjadi visimu?

Bulir-bulir inspirasi yang telah mengubah rasa hingga karya untuk bumi yang ramah dan sahaja.

Wahai manusia, jangan lupa tuliskan janjimu untuk rawat bumi, hiasi bumi dan hijaukan lingkunganmu.

Bulir-bulir hijau, tak pernah datang sendiri. Ia datang karena kreasi tangan rajin manusia, penghuni bumi dan pencinta alam ini.

Sibukmu, urus rumah tanggamu, tak boleh lupakan taman kecil sebagai bagian dari pekerjaan rumah tangga. 

Hijaukan taman-taman kecil tanpa perlu janji besar hijaukan satu hamparan.

Bulir-bulir janji tak perlu tunggu nanti. Dari rumahmu akan tumbuh bulir-bulir janji. 

Titipan pesan kecil dari hamparan ladang gandum di Barat.

Bulir-bulir janji yang terus menepis bilur-bilur ketidakpedulian manusia saat ini, hingga sadar betapa alam dan lingkungan itu berarti bagi hidupku dan bagi yang lain.

Salam berbagi, ino, 9.6.2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun