Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Bijak Itu Mendoakan atau Mengutuk Israel-Palestina?

18 Mei 2021   14:23 Diperbarui: 19 Mei 2021   01:05 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan mungkin hubungan sehari-hari keduanya jauh lebih rukun dibanding orang Indonesia sendiri. Coba hitung berapa kasus bom bunuh diri, berapa kasus bom gereja, berapa kasus penyerangan kepada pos-pos keamanan di seluruh daerah di Indonesia.

Saya kira sebagian besar orang Indonesia tidak melihat itu sebagai persoalan agama, tetapi soal salah paham sehingga masuk kedalam ranah radikalisme. Orang sampai tidak bisa bedakan lagi mana ajaran agama yang benar, yang menjunjung nilai-nilai kehidupan dirinya dan orang lain.

Kalau toh di tanah air masih begitu parahnya, mengapa kita repot dan sewot dengan hubungan orang lain dalam hal ini Israel dan Palestina. Kalau saya lebih melihat itu persoalan rumah tangga mereka yang berdampak pada kemanusiaan.

Solidaritas apa pun dari kita, mungkin hanya tepat kalau ditempatkan dalam ranah kemanusiaan dan perlu ditegaskan bukan terkait agama. Nah, rupanya persoalan salah paham dan salah tafsir ini semakin merebak ke mana-mana.

Meskipun ini sebatas pengamatan pribadi, akan tetapi saya pikir sangat penting jika kita bertanya cara apa yang bijak dari kita untuk menanggapi terkait hubungan Israel dan Palestina saat ini.

Ada 3 langkah bijak:

1. Opini yang mencerdaskan cara pandang

Opini seperti apa yang mencerdaskan cara pandang masyarakat Indonesia saat ini, khususnya agar tidak mudah terprovokasi situasi. Saya kira opini tentang kepedulian pada persoalan kemanusiaan di sana.

Kita solider terkait kemanusiaan umumnya dan bukan karena kelompok tertentu. Karena itu, penting terkait hubungan Israel dan Palestina adalah opini tentang nilai-nilai kemanusiaan, persaudaraan universal dan tentang perdamaian.

Selain dari opini tentang kemanusiaan, persaudaraan dan perdamaian, saya tidak terlalu yakin bahwa akan menyelesaikan dan memulihkan kembali hubungan antara keduanya.

Lagipula, kita tidak mungkin bisa pergi ke sana, makanya langkah bijak adalah kita bicara dan berharap tentang persaudaraan dan perdamaian, agar bias keretakan hubungan keduanya tidak merebak ke mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun