3. Buku bacaan yang mudah dipahami dengan pesan moral sejak dini
Keuntungan dari membaca buku Malin Kundang sejak Sekolah Dasar adalah bahwa pada saat itu masih anak-anak. Anak-anak sebenarnya tidak punya siapa-siapa.
Tingkat ketergantungan pada orang tua sudah pasti 100 persen, entah seperti apa kondisi orang tua itu sendiri. Oleh karena itu, ketika sikap tidak hormat seperti "menendang ibu" dibahas, maka sikap yang langsung dimengerti oleh anak-anak termasuk saya pada saat itu tidak lain sebagai satu sikap yang sangat tidak pantas.
Rasa kasih sayang pada orang tua adalah harga mati. Demikian pula, cerita yang sungguh tidak enak ketika mendengar bahwa anak-anak tidak menghormati ibu atau bapaknya atau bahkan berlaku kasar pada orang tua mereka.
Itu pemahaman sederhana yang bisa ditangkap oleh anak-anak dan menjadikan buku Malin Kundang itu benar-benar disukai di sekolah kami. Hormat kepada orang tua bukan saja pesan moral umumnya, tetapi juga pesan agama dan pesan sehari-hari di rumah.
Pesan penting itulah yang berhasil ditampilkan dan disampaikan melalui buku Malin Kundang. Tidak heran pesan sederhana itu tetap membekas dan diingat sampai saat sekarang.
Saya kira, saya bukan satu-satunya yang tetap ingat pesan dari cerita Malin Kundang. Meskipun demikian, saya perlu mengatakan bahwa buku Malin Kundang adalah buku terbaik dalam menyampaikan pesan hormat kepada orang tua.
Karena itu, saya ingin menggarisbawahi 3 pesan ini:
1. Sangat dianjurkan bahwa di sekolah, anak-anak perlu diberikan penjelasan terkait garis besar cerita Malin Kundang dan sebaiknya anak-anak dianjurkan untuk membaca buku itu. Tentu berlaku juga untuk buku-buku cerita lainnya yang bermanfaat untuk pendidikan anak.
2. Guru-guru perlu menyadari kembali peran pentingnya dalam memotivasi minat baca anak-anak. Guru-guru itu adalah penggerak yang bisa dari gara-gara guru mengubah anak-anak menjadi santun dan bermoral.
3. Buku apa saja yang dibaca pasti punya pesan. Nah, tugas kita semua adalah menghubungkan pesan buku dengan dunia kehidupan anak-anak dengan sajian pesan konkret yang humanis, penuh toleransi dan hormat menghormati.