Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Ada 4 Alasan Menulis Tanpa Mengejar Uang

15 Mei 2021   17:04 Diperbarui: 16 Mei 2021   20:15 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi oleh Ino

Saya begitu terkejut ketika mendengar suara itu. Seketika itu, kebanggaan saya saat itu seperti dicampakkan ke dalam tong sampah atau Moelltonne

Dalam hati saya bertanya, mengapa tidak boleh mengejar uang? Saya kan butuh uang juga. Lalu dari mana sih suara seperti itu? Pertanyaan-pertanyaan seperti ternyata pertanyaan yang sulit dijawab.

Dalam perjalanan waktu, saya mencoba masuk ke dalam keheningan diri untuk menemukan alasan mengapa saya tidak boleh mengejar uang.

Ada 4 alasan menulis tanpa mengejar uang:

1. Menulis itu adalah seni mengubah dunia pikiran ke dunia baca

Jika menulis untuk mengejar uang, maka akan ada kemungkinan ini ketika menulis lalu tidak mendapatkan uang, yang ada hanya kekecewaan yang menyayat hati. Hal seperti itu sudah pernah saya alami. Bahkan, jangankan soal dapat uang kalau tanpa reaksi pun terasa tulisan itu tidak berarti.

Nah, pengalaman seperti itulah yang mesti saya murnikan. Ya, ini soal motivasi pada fase pemula sedang rajin menulis. Oleh karena pertimbangan itu, maka niat baik teman yang membayar 5 euro satu artikel pun saya hentikan. 

Sejak waktu itu, saya belajar mengolah emosi dan kematangan motivasi dalam menulis. Saya menulis untuk mengungkapkan apa yang saya pikirkan. Berbagi hal yang baik, yang mungkin bisa membuka cara pandang orang lain.

Bahkan sekedar untuk menjadi arsip dan kenangan pribadi bahwa pada suatu waktu saya pernah berpikir seperti itu. Terkadang sendiri tidak mengerti mengapa pada waktu itu, saya pernah menulis seperti itu.

Menulis lebih baik bagi saya tetap sebagai hobi pribadi tanpa untuk memperoleh apa-apa. Menulis untuk mengubah yang tersembunyi dalam pikiran dan dunia ke dalam kata-kata yang bisa dibaca.

2. Menulis itu mesti bebas tanpa embel-embel kepentingan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun