Media sosial seperti Facebook pada saat itu, benar-benar sangat positif mengubah dan menggerakan arus perlawanan terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Ya, tulisan-tulisan di media sosial itu, ternyata bisa meredakan dan membuka mata banyak pihak.
Keuntungan yang paling berarti adalah bahwa nafas keberpihakan pada masyarakat yang  hak-hak mereka direbut  menjadi nyata, bahkan bisa menggerakan orang lain untuk bangkit memprotes aksi-aksi yang tidak benar.
Terbukti nyata bahwa bahwa tulisan-tulisan kecil di media sosial berperan sebagai pengeras suara dari masyarakat yang belum menggunakan media sosial.
Suatu waktu ketika liburan, ditemukan kejanggalan instalasi listrik di suatu tempat. Terasa aneh dan benar-benar tidak dimengerti, mengapa bisa seperti itu. Kabel listrik diikat pada pohon jambu mente. Lalu yang lainnya, kabel itu dibiarkan saja di atas tanah.
Belum lagi, instalasi listrik di rumah-rumah penduduk, kabel listrik yang semestinya baru, tetapi disambung dengan kabel yang lama yang pernah digunakan instalasi untuk tenaga matahari. Belum lagi meteran listrik dibiarkan tanpa penutup dan lain sebagainya.
Protes kecil saya pada waktu lebih karena merasa sungguh tidak benar cara instalasi seperti itu, bahkan bisa sangat membahayakan masyarakat. Anehnya tidak satu orang pun yang protes dengan keadaan seperti itu.
Nah, ketika transit di bandara di Singapura dalam perjalanan kembali ke Jerman, saya mempublikasi tulisan dan foto-foto yang tidak jelas itu, ya tentu melalui media sosial dan blog lainnya.
Dua hari setelahnya, setelah saya tiba di Jerman, masyarakat dari tempat di mana ada persoalan itu memberi tahu bahwa sudah ada tindak lanjut dan instalasi ulang dari pihak PLN.
Waktu mendengar itu, saya betul merasakan betapa media sosial seperti Facebook dan blog itu berperan menolong membuka kenyataan tidak adil di masyarakat.Â
Bahkan bagi masyarakat yang takut bicara atau suara mereka tidak bisa berteriak protes, media sosial itu bagaikan toa pengeras suara, yang menyuarakan kerinduan dan harapan mereka.
Teriak minta tolong untuk tujuan keselamatan dan keamanan manusia itu memang ampuh dan bisa menolong melalui media sosial seperti Facebook dan blog. Media sosial itu sunyi, namun punya power yang nyata mengubah cara pandang manusia dan keadaan sosial lainnya.