2. Media sosial mengubah cara pandang manusia dari yang kecil menjadi besar dan luar biasa
Sekurang-kurangnya sepuluh tahun menulis di Facebook, kemudian tanpa disadari sudah terbiasa menulis dengan jumlah karakter 300-500 kata.Â
Namun, untuk tulisan sepanjang itu dianggap terlalu banyak oleh pembaca atau teman-teman yang suka membaca tulisan di Facebook.
Kritikan dan saran, perlahan-lahan mengubah cara pandang untuk mencari sarana lain yang memungkinkan tulisan menjadi lebih baik dan disertai dengan gambar. Tuntutan akan isi dan penampilan fisik yang menarik mulai ada.
Kerinduan dan harapan mulai berubah bukan saja bisa menulis, tetapi memenuhi selera dan harapan pembaca. Pada saat itu, berubah tidak hanya menulis di Facebook, tetapi paralel, tulisan dari blog dibagikan pada timeline Facebook.Â
Dari hasil peralihan pertama itu, terkumpul artikel-artikel kecil, setelah diedit lagi akhirnya pernah dicetak menjadi sebuah buku. Ide-ide kecil mulai dianggap berarti bukan pertama-tama bagi orang lain, tetapi pertama-tama bagi diri sendiri.Â
Karena itu, saya berani mengatakan bahwa media sosial seperti Facebook dan blog punya pengaruh positif, mulai dari timeline online ke lembaran cetak, dari tulisan kecil yang singkat menjadi artikel opini dan pada akhirnya menjadi sebuah buku kecil.
Haru dan senang bahwa ide-ide kecil itu berubah perlahan-lahan menjadi bernilai, bukan cuma untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.Â
Sehari seminar dan sebulan pernah menjual karya kecil, modal untuk biaya percetakan sudah bisa dikembalikan. Senang juga sih. Keuntungan nyata di depan mata. Padahal, semuanya berawal dari satu atau dua baris kecil dari timeline media sosial. Media sosial sungguh mengubah dari yang kecil menjadi luar biasa.
3. Melalui media sosial orang bisa membela masyarakat yang hak mereka dipermainkan
Persoalan sosial, salah paham, pelanggaran terhadap hak asasi manusia, dan hal-hal lainnya yang mengindikasikan ketidakadilan selalu saja terjadi dan itu biasanya di mana saja.Â
Nah, dalam konteks seperti itu, media sosial ternyata punya andil luar biasa untuk membuka pergerakan rahasia yang tidak manusiawi ke publik agar banyak mata melihat dan mengkaji, bahkan mengkritik dan memberikan solusi.
Menulis tentang kenyataan yang dipaksa harus ditutup, itu ternyata tidak mudah. Apalagi mempublikasi aksi-aksi pihak tertentu yang melakukan intimidasi terhadap masyarakat.Â