Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

4 Solusi Alternatif Merawat dan Menyembuhkan Wajah Bumi

24 April 2021   19:33 Diperbarui: 25 April 2021   10:03 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu, saya memberikan 4 alternatif solusi agar bumi kita sembuh dan memiliki wajah yang teduh dan hijau:

1. Perlu ada gerakan bersama untuk mencintai alam. Gerakan cinta alam dan bumi ini mulai dengan penyegaran wawasan mulai dari para petani di desa-desa sampai ke pengusaha-pengusaha. Ya, terkait dampak dari penggunaan zat kimia dan dampak dari tambang bagi lingkungan.

2. Pemerintah perlu menjadi pelopor untuk kembali ke gerakan penghijauan. Masyarakat perlu disadarkan untuk menanam pohon-pohon pelindung dan pohon-pohon penghasil air.

3. Budidaya alang-alang perlu menjadi program pilihan, terutama di daerah-daerah yang rawan erosi, banjir, dan bencana lainnya.

4. Perizinan tambang perlu ditinjau kembali, sejauh sudah menunjukkan indikasi kerusakan lingkungan alam. Bila perlu harus ada tuntutan ganti rugi untuk pemulihan lingkungan yang telah dirusakan.

Demikian beberapa ulasan tentang wajah bumi dan alternatif cara pandang agar wajah bumi kita sembuh dan memiliki wajah yang teduh dan hijau. 

Tentu ada banyak sekali alternatif dan cara pandang lain yang senada dengan arah yang sama agar wajah bumi menampakkan wajah yang ramah.

Salam berbagi, 24.04.2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun