Kalau jujur, kayaknya banyak yang pernah berpikir seperti itu. Â Tidak salah, karena bahasa iklan memang sudah ada seperti, sehari saja Anda hanya butuh investasikan lima juta, maka beberapa jam kemudian sudah puluhan juta.Â
Bahasa iklan itu itu bebas, bahkan suka-suka asalkan bisa menebarkan pesona yang menggiurkan pembaca atau pendengar. Orang tahu ada yang namanya etika bisnis, iklan dan lain sebagainya. Namun, di dunia yang begitu bebas seperti sekarang ini siapa bisa mengontrol semua hal yang tidak beretika itu?
Bisnis online adalah salah satu contohnya, hadir dengan menawarkan investasi online yang menggiurkan, sehari cuma diminta duduk santai sambil menonton video-video yang dikirim admin, lalu tiba-tiba angka uang sudah ditambahkan pada konto simpanan pelanggan.Â
Dan jika Anda menawarkan program mereka untuk mendapatkan anggota baru lagi, maka bonus ratusan ribu bisa langsung masuk ke dalam konto simpanan Anda. Siapa sih yang gak suka? Tidak keluar keringat, cuma main jari lho, lalu uangnya datang.Â
Cerita tentang dapat uang gampang
Cerita tentang dapat uang dengan cara yang gampang itu ternyata disukai banyak orang. Cerita itu tidak hanya menggiurkan orang yang punya pendapatan pas-pasan, tetapi juga menggiurkan orang-orang yang sebenarnya sudah mapan hidupnya.
Mengapa cerita itu disukai:
1. Rasa tidak puas dengan hidup yang sekarang
Cara pikir orang malas yang tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup adalah mereka tidak puas dengan apa yang mereka miliki sekarang. Ingin memiliki lagi dan lebih lagi adalah ambisi umum yang dimiliki hampir semua manusia. Tapi, jangan lupa dengan cara yang bagaimana?
Tentu tidak semua orang berpikir bahwa mendapatkan uang dengan mudah itu adalah cara terbaik. Ada begitu banyak orang yang juga kritis dan bijak bahkan menimbang-nimbang tentang bagaimana cara memperoleh uang. Ada kan sebutan uang halal dan uang haram?
Cara memperoleh uang untuk masyarakat di wilayah pedesaan sebenarnya sederhana, mereka harus bekerja atau harus ada kucuran keringat baru ada kucuran rupiah yang masuk ke kantung keluarga.Â