Sejak masa pandemi ini, istilah online terdengar hampir setiap hari. Bahkan di mana saja orang menyebut dan membicarakan istilah-istilah yang terkait dengan kata online: online shop, online marketing, daring online, pinjaman online, belajar online, webinar online, kuliah online, debit online, belanja online, iklan online. Apakah cuma itu? Ya, gak, ada juga yang namanya bisnis online dan penipuan online.
Beberapa waktu lalu saya mendengar cerita dan membaca keluhan masyarakat hampir di beberapa desa dan kecamatan di daratan Flores, NTT tentang bisnis online. Bisnis online bisa tergolong memiliki sistem yang canggih dan sangat menggiurkan.
Kecanggihan sistem dan cara-caranya telah berhasil menghipnotis bukan saja masyarakat pedesaan yang tergolong masih asing dengan bisnis seperti itu, tetapi juga telah menggiurkan orang-orang berpendidikan tinggi, seperti para pegawai, guru, mahasiswa dan lain sebagainya.
Bisnis online bukan saja telah menggiurkan, tetapi juga telah berhasil menangkap peluang keterbelakangan pengetahuan tentang untung dan ruginya dunia bisnis secara online. Tentu, jenis bisnis seperti itulah yang dimaksudkan dengan bisnis online kaleng-kalengan atau hanya untuk menipu masyarakat.
Era digital sebenarnya tidak asing lagi dengan istilah seperti bisnis online, bahkan prospek kedepannya, mungkin semakin menarik dan modern lagi dari yang sekarang sedang terjadi. Mengapa?
Kedua, mentalitas manusia semakin dimanjakan oleh kemajuan teknologi. Manusia pada sisi tertentu sebagai tuan dan sebagai pencipta teknologi, namun pada sisi lain, manusia hidup dalam kecanduan hingga manusia sendiri tidak bisa hidup tanpa teknologi yang diciptakannya.Â
Rasa tidak puas dan ketergantungan manusia pada teknologi itu berdampak serius pada psikis manusia. Manusia memikirkan bahwa apa saja bisa menjadi begitu cepat didapatkan sama seperti saya mengirimkan pesan SMS, gambar atau video dari Jerman kepada teman saya yang ada di Flores.Â
Waktu boleh berbeda 7 jam, tetapi pesan yang saya kirim tidak tertunda 7 jam dulu baru tiba, tetapi sekarang juga bisa dibaca. Kecepatan teknologi dalam memuaskan keinginan manusia, sudah membuat manusia berpikir lebih kreatif lagi. Bagaimana kalau hal seperti ini bisa juga untuk hal lainnya.
Terkait kecepatan teknologi ini, seorang pertapa tua pernah mengatakan kepada saya bahwa bisa saja kedepannya, orang hanya bisa butuh menekan satu tombol saja dan sekejap, ia sudah tiba di negara lain yang mau dikunjunginya.Â
Apa yang dipikirkan manusia, sudah hampir bisa terjawab melalui kemajuan teknologi. Dan semuanya bisa diperoleh dengan cepat. Pernah gak ya, orang berpikir bahwa melalui kecepatan teknologi ini, orang dalam sehari bisa menjadi kaya?