Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cara Mengatasi Debaran Jantung pada "Kencan Pertama"

23 April 2021   03:18 Diperbarui: 23 April 2021   13:42 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia menatap wajah saya dengan tatapan kecewa, bahkan terlihat wajah mendung tiba-tiba. Waktu itu saya menduga bahwa Alexandrina sedang mengalami "sesuatu banget dalam hatinya." Entahlah apa, saya tidak bisa mendefinisikan perasaannya yang terdalam. 

Perasaan hati saya juga sedikit terbawa oleh suasana itu. Saya berubah menjadi kasian, karena saya tidak suka melihat seorang perempuan meneteskan air mata. Pertanyaannya, bagaimana cara saya menguatkan Alexandrina? Saya yakin bagi Alexandrina mungkin perjalanan beberapa jam, guyonan, dan foto-foto bersama adalah semacam"pengalaman kencan pertama" di Perancis. 

Anehnya, saya sendiri tidak bisa mendefinisikan itu, saya cuma merasakan ada debaran jatung saat saya melihat wajah Alexandrina. Sebuah debaran yang menyenangkan dan penuh sukacita saat dekat dengannya.

Waktu untuk perjalanan tiba, keputusan saya jelas, saya tidak bisa menemani Alexandrina ke Jerman. Namun, pada waktu itu, saya berterus terang kepadanya dengan kata-kata sederhana, "Ich bin ein Seelsorge. Ich kann dich nur mit einem besonderen Segen begleiten. Tschuess, Auf Wiedersehen." atau saya adalah seorang pemelihara jiwa, saya menemanimu dengan berkat khusus. Selamat jalan. 

Alexandrina mengangkat muka, lalu datang mendekati saya meminta saya memberkati dia. Katanya, saya seorang Kristen Ortodoks, tapi tolong berkati saya. Ia tampak tegar dan kuat untuk menempuh perjalanan pulang ke Jerman.

Sejak waktu itu, ia banyak menolong saya berkaitan dengan pelajaran bahasa Jerman. Namun, setahun kemudian saya mendengar bahwa Alexandrina menikah dan terlibat dalam suatu peristiwa yang menyeretnya ke pengadilan. Waktu itulah kami hilang kontak  dan saya sama sekali tidak mendengar lagi kabar Alexandrina hingga saat ini.

Saya hanya bisa berdoa agar Alexandrina tetap dalam keadaan baik dan sehat serta bisa menempuh hidup sesuai pilihannya secara bertanggung jawab.

Demikian kisah kecil dari suatu perjumpaan tiba-tiba di Perancis. Sebuah kisah yang disertai debaran jantung karena ada percikan cinta dari dalam hati. Namun, keputusan untuk suatu hal besar seperti cinta itu, tidak bisa dirujuk dengan suatu perjumpaan sehari yang ditemani dengan keindahan alam. 

Debaran jantung pada perjumpaan pertama bisa diatasi dengan menerima perasaan diri sendiri dan orang lain. Lalu juga memberikan berkat kepada orang lain.

Kisah ini kutulis untuk mengenang dan menjadikan sebuah doa agar Alexandrina bisa bahagia entah di mana. Hidup manusia ternyata bisa juga ditopang oleh kekuatan kata-kata cinta. Doa dan berkat bisa mengubah hidup manusia. 

Salam berbagi, ino, 23. 04.2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun