Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cara Mengatasi Debaran Jantung pada "Kencan Pertama"

23 April 2021   03:18 Diperbarui: 23 April 2021   13:42 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah selesai acara keduanya mengajak saya untuk jalan-jalan ke pertokoan untuk makan es cream. Saya pergi bersama keduanya sambil bercerita tentang Rumania dan Mesir.

Demikian juga sebagai seorang Indonesia, saya pun bercerita tentang Indonesia, tentang Komodo, danau Kelimutu, pulau Bali dan beberapa aset wisata lainnya. Oleh karena tema kami sekitar wisata, maka Alexandrina mengajak saya untuk mengunjungi sebuah gua alam yang tidak jauh dari tempat kami menginap.

Saya pun merasa heran, bahkan muncul pertanyaan dalam diri saya, kenapa Alexandrina dan Suster ini baik sekali dengan saya, padahal kami belum sehari berkenalan. Kami akhirnya saling memberi nomor kontak pribadi.

Pertemuan kedua kami menikmati keindahan gua stalaktit dan stalakmit di Perancis. Gua alam yang begitu dalam hampir lebih dari 150 meter masuk ke dalam tanah itu begitu indah. Keindahannya karena batu-batu putih yang bercahaya, lalu ada tetesan air yang jatuh perlahan.

Ya, sebuah gua stalakmit dan stalaktit yang indah dan romantis juga. Meskipun demikian, kesenangan saya pada waktu itu, cuma sebagai tukang foto dengan menggunakan kameran canon milik Suster dari Mesir itu. 

Detak jantung yang berdebar  pun sudah mulai terasa, namun apa kata dunia. Itu pergulatan saya pada waktu itu. Jadi, kehadiran saya lebih sebagai teman yang tiba-tiba berjumpa dalam perjalanan, lalu menjadi tukang foto, agar teman-teman bisa menyimpan gambar kenangan mereka.

Tak juga terpikirkan bahwa ada yang jauh lebih berdebar jantungnya karena perjumpaan tiba-tiba di Perancis hari itu. Rupanya efek dari perjumpaan tiba-tiba yang disertai dengan perjalanan beberapa jam pada suatu objek keindahan alam di Perancis itu ternyata meninggalkan kenangan.

Alexandrina mengajak saya kembali ke Jerman menemaninya karena ia sendiri harus menyetir mobil tanpa teman, sedangkan teman yang ke Mesir pun akan kembali dengan rute perjalanan yang berbeda.

Tawaran yang menggiurkan dan tentu menyenangkan untuk menemani orang Rumania itu.  Saya harus terdiam beberapa saat di depan Alexandrina sebelum saya memberikan jawaban "ya atau tidak."

Ternyata untuk menjawab ya atau tidak pada saat jantung berdebar itu berat lho. Pada saat itu, saya hanya bisa menjelaskan kepada Alexandrina bahwa saya datang ke Perancis tidak sendiri, tetapi saya membawa rombongan orang-orang muda dan harus juga mengorganisir itu semua.

Saya menawarkan kalau memang mau, kita bisa berangkat bareng ke Jerman. Tampak ia menarik nafas sangat dalam dan lama tertunduk. Duh, jantungku deg deg penasaran banget sih, apa katanya setelah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun