Ipu dan rezeki masyarakat
Ipu ditangkap bukan cuma untuk konsumsi pribadi, tetapi Ipu bisa dijual dengan harga yang lumayan mahal. Tentu, harganya berbeda-beda, karena tidak ada standar harga yang ditentukan. Logikanya sederhana, semakin jauh Ipu itu dijual, maka harganya akan semakin mahal.
Ipu adalah jenis ikan kecil yang bisa diolah menjadi bahan makanan ke banyak bentuknya sesuai dengan keterampilan masing-masing orang. Umumnya, orang masih mengenal jenis olahan Ipu yang lebih tradisional dikenal dengan nama Sombe.Â
Sombe itu terbuat dari bahan campuran antara Ipu, kulit jeruk nipis dan airnya, batang serai yang sudah diiris kecil, cabe yang sudah diulek halus dan garam, lalu dimasukan ke dalam bambu dan ditutup dengan tutupan yang sangat rapat.Â
Metode pengawetan dengan air jeruk nipis itu, tetap menjamin keunikan rasa racikan Sombe yang unik dan sangat enak dinikmati menemani makan bersama keluarga dan teman-teman.Â
Karena itu, sebenarnya saya sangat bersyukur bahwa melalui Kompasiana, saya akhirnya bisa berbagi cerita tentang tradisi, keunikan makanan khas dan juga sumber pencaharian warga kecamatan Nangapanda.Â
Dalam perkembangan, Ipu tidak hanya diolah menjadi Sombe, tetapi bisa juga menjadi sup Ipu, gorengan yang bisa dicampur dengan tepung, bahkan bisa juga dijemur kering, kemudian digoreng bersama dengan kacang tanah, hingga menjadi dendengan kering mirip seperti krupuk.
Sementara itu, pada tempat yang sama, muncul pula jenis lain yang menyerupai kepiting kecil dalam jumlah yang masiv. nama jenis itu dalam bahasa setempat disebut Podhe.Â
Podhe muncul tidak selalu bersamaan dengan Ipu, namun keduanya sering disebut bagaikan dua kembar, Ipu nee Podhe atau Ipu dan Podhe.Â