Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membongkar Kenangan STMJ dan Pesan Eksotisme Danau Toba

22 Maret 2021   18:40 Diperbarui: 22 Maret 2021   18:56 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keunikan lainnya adalah di Manggarai orang bisa menemukan tanaman kopi di depan rumah mereka, nah di Sumatera juga seperti itu. Lalu, orang Sumatera dan Manggarai kulit mereka eksotis sama putih. 

Pertanyaan saya, mengapa ada kemiripan seperti itu? Apakah dulu kala Sumatera dan Flores itu satu daratan, lalu karena evolusi, maka akhirnya terpisah? Rasanya sih susah banget untuk menemukan jawabannya. Tapi, saya berbangga dengan kemiripan ini. Rupanya masih ada misteri tentang kemiripan di tengah keanekaragaman di Indonesia. 

2. Perjalanan ke danau Toba

Saya tidak ingat persis tempat itu namanya apa, namun rombongan kami sempat berhenti pada sebuah pondok sederhana, persis dari tempat itu, orang bisa melihat betapa eksotisnya danau Toba. Danau yang sungguh indah. Saya secara pribadi memandang dari ketinggian itu hanya dengan rasa kagum yang luar biasa. Ada dua momen yang penting dalam perjalanan ke danau Toba:

a. View danau Toba dari atas lereng gunung dan pesan harapan

Refleksi tentang keindahan pemandangan alam itu menyentuh hati saya, lebih-lebih ketika berada di atas udara. Dalam suatu penerbangan dari Singapura ke Jakarta pada tahun 2019 lalu, saya bisa menyaksikan keindahan secara keseluruhan danau Toba. Waktu itu saya entah kenapa sampai berpikir seperti ini: Dari kejauhan tampak semua begitu indah, bahkan tanah yang longsor, jalan yang rusak, jembatan yang patah, hutan yang terbakar, kali yang airnya mengering pun terlihat menjadi indah.

Saya akhirnya menyadari bahwa betapa penting yang namanya "mengambil jarak" (Abstand). Ini nyata lho, dari ketinggian, orang hanya bisa melihat berbagai warna yang ada di bawah sana. Suatu keberagaman yang indah tanpa membedakan mengapa ada beraneka warna. Demikianlah kira-kira dari lereng bukit itu, saya memandang danau Toba yang begitu tenang dan damai itu. 

Ya, danau Toba memperlihatkan suatu wajah harapan begitu banyak orang, apalagi pada krisis Covid-19 ini. Wajah dunia saat ini mungkin tidak seindah danau Toba. Wajah dunia yang penuh curiga, wajah yang mesti selalu waspada jika berdekatan dengan yang lainnya. Sedangkan danau Toba, siapa tidak suka melihatnya?

Suatu keindahan yang harmonis antara alam sekitarnya dan air yang tenang. Bagi saya danau Toba sedang menyampaikan pesan kepada dunia, agar manusia tetap melihat keindahan itu di tengah krisis dan kesulitan yang dihadapi manusia. 

b. STMJ di lereng menuju danau Toba

Susu, Telur, Madu, dan Jahe (STMJ), adalah racikan minuman yang dikenal dengan singkatan STMJ itu berada di pinggir jalan pada lereng bukit menuju danau Toba. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun