Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Anak-anak Papua Mendulang Emas?

19 Maret 2021   00:39 Diperbarui: 19 Maret 2021   02:30 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendulang itu kata kerja bahasa Indonesia untuk menggambarkan suatu keadaan sedang menggoyang-nggoyang dengan rotasi seperti berputar. 

Lucu juga sih, kalau dilihat, anak-anak Papua setelah pulang sekolah mereka menjunjung kuali pergi ke hutan untuk mendulang Emas. 

Menjunjung kuali, anak-anak pergi ke kali

Aksi spontan anak-anak Papua ini betul mencuri perhatian saya. Saya suka dengan Aksi Polos seperti itu. Kuali itu akhirnya bisa dipakai sebagai payung di musim hujan. 

Gugatan teologi Kontekstual di kepala saya seperti sedang berantem. Apa maksudnya? Apa artinya anak-anak itu membawa Kuali dengan cara seperti itu? 

Di pesisir kali yang riuh di kuasai riak air, saya duduk untuk menemukan jawaban dari pertanyaan saya sendiri. Saya merenung tentang menjunjung Kuali lalu pergi ke kali di tengah hutan belantara Papua. Anak-anak sekolah mencoba mengais nasib dari rahim bumi yang kaya di tempat kelahiran mereka, ya di negeri kita Indonesia. Adakah itu adalah simbol tentang permohonan bantuan akan perlindungan atas ketidakberdayan mereka? Payung perlindungan tentang alam dan kekayaannya. 

Suatu elegi haru di tengah kelimpahan, anak-anak itu dibawah sadar mereka telah menciptakan simbol sederhana yang berisikan sejuta harapan akan perlindungan dan keamanan. Sedih juga sih. Anak-anak itu, cuma dengan celana pendek, tak berbaju, menjunjung kuali pergi ke kali, ya seperti menghilang ke tengah hutan untuk hidup dan masa depan sendiri yang semuanya tidak pasti. 

Mendulang emas dengan mengguakan teori massa jenis  

Adegan yang tidak kalah menarik ya adalah mendulang itu sendiri. Pelajaran pertama saya ikuti setelah melihat anak-anak itu. Mereka mengangkat pasir di kali itu lalu menaruh di dalam kuali yang diisi dengan sedikit air, lalu menggoyang kuali itu seperti rotasi berputar-putar hingga tanah dan kotoran lainnya terbang sendiri keluar dari kuali. 

Pertanyaan sederhana, mengapa anak-anak itu melakukan seperti itu? Seorang ibu (Mace) menjelaskan kepada saya. Tujuan dari mendulang itu adalah agar semua yang bukan emas itu akan terbang keluar, sedangkan yang tertinggal adalah emas. Lho, apa emas gak ikut terbang? Gak mungkin terbang, katanya spontan. 

Mula-mula saya tidak bisa mengerti mengapa bisa terjadi seperti itu. Seorang anak tiba-tiba berlari ke arah saya. Ia membawa kuali yang yang sudah tinggal sedikit pasirnya dan menunjukkan itu pada saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun