Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ghosting Vs Paus Fransiskus di Irak

10 Maret 2021   06:08 Diperbarui: 10 Maret 2021   20:00 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Tidak memendamkan pikiran-pikiran balas dendam

Pesan ini disampaikan Paus Fransiskus secara khusus kepada umat Kristen Irak, "Bersihkan hati Anda dari kemarahan.." Lebih lanjutnya Paus menasehati umat Kristen Irak pada  7 Maret 2021 agar hati-hati dan supaya tidak memendam pikiran-pikiran balas dendam, tulis Cindy Wooden. 

Pesan untuk singkirkan pikiran balas dendam itu tentu relevan juga terkait ghosting. Persoalan dan kesalahpahaman yang terjadi memang harus diselesaikan dan bukan ghosting sebagai solusi terakhirnya. Kalau persoalan serius tidak bisa dihadapi dan diselesaikan lalu memilih ghosting, maka hidup selanjutnya akan tetap merupakan rentetan ghosting. Bisa-bisa seumur hidup tidak punya pasangan. Intinya, ghosting itu bukan solusinya terbaik.

3. Pesan tentang "Aku bersamamu."

Berita yang dirilis pada 18 Februari 2021 oleh Meethak Al-Khatib berisikan surat rakyat Irak menunggu kedatangan Paus Fransiskus. Tulisan yang berisikan pesan syarat  makna tentunya:  Dia datang untuk mengatakan 'Aku bersamamu'. Pesan seperti itu sangat relevan untuk semua orang, apalagi terkait topik ghosting. 

Ghosting bisa saja terjadi tanpa dihindari bagi orang yang tidak matang berpikir tentang resiko dari ghosting. Meskipun demikian, alangkah indahnya, jika pelaku akhirnya sadar dan mau datang menjumpai korban ghosting dengan kata-kata: Aku bersamamu. Bahkan akan jauh lebih indah, ketika ada rencana ghosting, pikirkan kata-kata 'Aku bersamamu' atau Anda bisa menulis surat bahwa Anda akan datang untuk mengatakan 'Aku bersamamu.'

Demikian beberapa refleksi dan pokok pikiran yang terinspirasi dari konteks aktual tema ghosting dan tokoh Paus Fransiskus. Ghosting pada akhirnya menjauhkan diri dari orang lain, sementara itu Paus Fransiskus berjuang mendekatkan dirinya dengan orang lain. Katakanlah sesering mungkin aku bersamamu, maka hantu (Ghost) yang selalu aktif (ing) untuk memisahkan hubungan antara manusia itu lenyap. Lawan ghosting dengan "aku bersamamu, aku sayang kamu, aku memaafkanmu, I love you."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun