Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Cara Maaf Kita Berbeda-beda?

22 Februari 2021   15:37 Diperbarui: 22 Februari 2021   15:53 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana pengalaman Anda tentang "Minta Maaf" dalam lingkup kerja, di rumah dan di lingkungan pergaulan lainnya. Cara kita meminta maaf tentu boleh berbeda, tetapi tujuan kita meminta maaf pasti sama. 

Pada akhirnya, saya harus berbangga juga bahwa permohonan maaf yang tulus itu sendiri terhubung dengan cara berpikir rasional. Orang Jerman misalnya, kemarahan boleh memuncak, namun sepuluh menit kemudian, tanpa kata maaf pun kita sudah bisa minum kopi semeja dengan sukacita. Di sana sudah ada lagi cerita akrab dan ramah. Inilah indahnya berbagi dan saling belajar dari perbedaan-perbedaan yang ada.

Ino, 22.02.2021

karrierebibel.de
karrierebibel.de

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun