Mohon tunggu...
Inosensius I. Sigaze
Inosensius I. Sigaze Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca dunia dan berbagi

Mempelajari ilmu Filsafat dan Teologi, Politik, Pendidikan dan Dialog Budaya-Antaragama di Jerman, Founder of Suara Keheningan.org, Seelsorge und Sterbebegleitung dan Mitglied des Karmeliterordens der Provinz Indonesien | Email: inokarmel2023@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

"I Believe" dari Katherine Jenkins dan Perspektif Persaudaraan

28 Januari 2021   22:04 Diperbarui: 28 Januari 2021   22:06 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"To join and to care for love"

Pesan kritis Jenkins untuk bergandeng tangan, lalu peduli kepada yang lain atas nama cinta tentu merupakan ajakan yang merujuk kepada pengalaman konkret sehari-hari. Jenkins memiliki kredo yang lahir dari daya optimis hatinya yang peduli dan percaya. Kerjasama yang solid dan memiliki hati peduli merupakan bukti tuntutan cahaya dalam syair kredo Jenkins. Ia percaya bahwa dunia akan dituntun cahaya dan memberikan kita cinta. 

Bagi Jenkins, jika orang percaya bahwa dunia akan dituntun cahaya, maka kita akan bisa membangun surga di bumi, Where light will guide us and giving our love. We'll make heaven on earth", I believe." Refleksi Jenkins dalam syair lagunya bisa dihubungkan dengan teks Mazmur 23, khususnya pada ayat 4: sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku." Orang yang percaya yakin bahwa Tuhan akan menemaninya di masa-masa gelap", dia tidak takut akan kemalangan. Kehadiran Tuhan membuatnya percaya diri dan menghilangkan ketakutannya.

Allah Solidaritas

Ungkapan Tuhan besertaku" memiliki struktur solidaritas. Allah yang solider dibicarakan selalu dalam hubungan-Nya dengan manusia dan tentu memberikan manusia kekuatan untuk bertahan hidup. Solidaritas Allah terkait juga dengan kelangsungan hidup, jadi Allah bukan Allah penghakiman, melainkan Allah solidaritas. Allah yang penuh kasih, bagaimanapun, menunjukkan vitalitasnya dalam belas kasih-Nya. Allah yang belas kasih secara mengesankan digambarkan dalam Yesaya 40: 29: Allah memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya" Allah solidaritas tidak muncul dalam Perjanjian Lama hanya sebagai pengakuan atas doa. 

Di banyak tempat, Dia juga mengaku dirinya sebagai Tuhan yang penyayang. Dia berbicara kepada orang-orang: Aku ingin bersamamu. Dia membuat diri-Nya dikenal Musa (Keluaran 3:12). Kejadian 28:15 ... dan lihatlah, Aku menyertai kamu." Yosua 1: 5 ... Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau. Aku tidak akan membiarkan engkau dan meninggalkan engkau." Yosua 1: 9 ...Tuhan, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau pergi." Yesaya 41:10 ... jangan takut, sebab Aku menyertai engkau." Yeremia 15:20 ... karena Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan melepaskan engkau."

Penutup

Tulisan ini berangkat dari gagasan kecil syair lagu dari Katherine Jenkins I Believe." Syair lagu itu dibaca dan direfleksikan terkait dengan tema persaudaraan: Mengalami Allah yang solider. 

Tema persaudaraan merupakan tema umum yang aktual saat ini. Konteks dunia umumnya tentu bisa menjadi acuan untuk melihat sisi relevansinya. Relevansi yang konkret dari syair lagu Jenkins terlihat dalam visi kemanusiaannya, dalam menemukan kekuatan iman dan membuka hati bagi yang lain dengan bergandengan tangan atas nama cinta dan pengabdian menjadi peduli dan solider. Allah yang solider akan dialami secara konkret, jika kita mulai belajar memberi, berbagi dan peduli dengan mereka yang membutuhkan bantuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun