Mohon tunggu...
Inong Islamiyati
Inong Islamiyati Mohon Tunggu... Penulis - Gadis pemimpi dan penyuka anime

See the world with a different style and finding happiness

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jangan Suka Usil

18 November 2024   07:00 Diperbarui: 18 November 2024   08:18 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Koleksi Pribadi: Diolah menggunakan Microsoft designer 

"Ya ampun, Jefri kamu kenapa?" seru Raya kaget sambil menutup mulutnya

"Aku hari ini berangkat sekolah naik sepeda karena supirku sedang sakit. Namun tadi ada sepeda motor yang hampir menabrakku dari belakang. Kemudian aku jatuh dan kakiku luka terkena pembatas jalan." Jefri menahan sakit melihat luka di kakinya. Sementara itu Raya kebingungan. Sekolah masih jauh dan tidak ada siapapun yang bisa dimintai pertolongan.

Suara sepeda motor mendekati mereka dan Raya menghela napas lega.

"Astaga Jefri, kamu tidak apa-apa nak?"

"Kaki saya sakit Bu guru. Sepertinya saya tidak bisa sekolah hari ini. Tolong Bu guru antar saya pulang," pinta Jefri

"Lukamu harus segera diobati Jefri, kalau tidak nanti bisa infeksi. Raya, tolong bantu Jefri naik ke motor ibu. Di sekolah ada peralatan p3k. Kita obati dulu lukamu baru Bu guru akan antar kamu pulang Jefri."

Dengan hati-hati Raya membantu Jefri naik ke atas motor Bu Ranti. Sementara itu Raya menyusul di belakang dengan mengendarai sepeda Jefri. Setelah sampai di sekolah, kaki Jefri dibersihkan dan diobati. Jefri merasa sangat malu dengan Bu Ranti. Padahal Jefri sering bersikap kurang sopan dan tidak menghargai guru. Namun gurunya justru sangat peduli pada dirinya.

"Bu Ranti kenapa mau menolongku? Jefri sudah bertingkah buruk, nakal dan merusak suasana kelas. Teman-teman sekelas bahkan sama sekali tidak menyukaiku. Tetapi kenapa Bu Ranti mau menolongku?"

Bu Ranti lalu tersenyum. "Itulah tugas seorang guru Jefri. Tugas seorang guru bukan hanya mengajar di kelas. Kami juga berperan sebagai orangtua keduamu. Apabila ada anak yang terluka, tentu seorang guru akan berusaha mengobati anak itu. Jefri mungkin belum terbiasa karena suasana disini sangat berbeda dengan tempat tinggal Jefri dulu. Namun Bu Ranti yakin, kalau Jefri mau meminta maaf dengan tulus dan janji akan berubah menjadi lebih baik, teman-teman pasti akan senang berteman dengan Jefri."

Sejak kejadian itu Jefri mulai mengubah diri. Kali ini dia tidak pernah lagi bersikap tidak sopan kepada guru. Malahan dia sekarang sangat sopan, santun dan hormat kepada guru-guru. Jefri juga tidak pernah lagi ribut di kelas, dan sering membantu teman yang sedang terlihat kesulitan. Menurut Raya, Bu Ranti sangat keren karena bisa menasihati Jefri dengan lembut dan baik. Sekarang suasana kelas Raya sudah kembali tentram seperti dulu. Malahan sekarang ada warna baru dalam kelas mereka dengan kehadiran teman baru, Jefri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun