Gitasav, mengemukakan pendapatnya bahwa dirinya bisa tetap cantik dan terlihat awet muda karena memutuskan untuk Childfree atau tidak ingin memiliki anak. Ya, istilah Childfree merujuk pada dua orang pasangan suami istri yang memutuskan untuk tidak ingin mempunyai anak atau keturunan.Â
Childfree. Istilah ini belakangan mulai muncul dan lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia setelah seorang influencer bernama Gita Savitri Devi, atau lebih dikenal sebagaiEntah disebabkan oleh faktor tertentu atau mental kedua pasangan tersebut yang belum siap sehingga tidak ingin memiliki anak dan menjadi orang tua bagi seorang anak. Nah Gitasav, sebagai salah satu influencer yang memutuskan untuk tidak memiliki anak bersama sang suami memicu kemarahan para ibu-ibu di Indonesia karena pernyataannya yang dinilai kurang sopan. Gita mengatakan bahwa rahasianya untuk tetap terlihat awet muda adalah dengan tidak memiliki anak. Dia bisa tidur selama delapan jam sehari dan tidak pusing mendengar teriakan anak-anak. Dia juga mengatakan bahwa dengan tidak memiliki anak, dia mempunyai uang untuk melakukan botox (suntik wajah)
Di Indonesia sendiri istilah Childfree masih dianggap tabu. Anggapan bahwa memiliki anak adalah beban bagi orang Indonesia adalah salah. Karena anak juga rezeki yang telah dititipkan oleh Tuhan. Lantas mengapa beberapa pasangan suami istri memilih untuk Childfree? Dikutip dari situs ayovaksindinkeskdi.com Berikut beberapa alasannya
1.Masalah Keuangan atau Finansial
Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang atau pasangan memutuskan childfree adalah masalah finansial di dalam sebuah keluarga. Sebab, mereka menilai jika mempunyai anak pastinya memerlukan biaya yang tak sedikit. Sehingga bisa menimbulkan keraguan untuk memiliki anak, karena berpikir tak akan mampu atau memiliki biaya yang cukup untuk membesarkan anak.
2.Nilai yang Dianut
Kini wanita jauh lebih mandiri, yang menyebabkan banyak wanita merasa berhak memilih jalan hidup mereka sendiri. Termasuk hal untuk memiliki anak atau tidak. Dan hal tersebut tak bisa diganggu gugat oleh siapa pun, sebab hal tersebut bersifat personal.
3.Hanya Ingin Hidup Berdua dengan Pasangan
Alasan lainnya adalah seseorang hanya ingin hidup berdua bersama pasangannya. Pasalnya, ada yang merasa takut jika kehilangan banyak waktu untuk menghabiskan waktu dan menikmati hidup bersama pasangan.
Seseorang atau pasangan yang seperti ini berusaha ingin menjaga keintiman, dan berfokus kepada cinta untuk pasangannya saja. Tidak memiliki anak dinilai bisa membuat pernikahan lebih bahagia.
4.Masalah Kesehatan
Alasan lainnya karena masalah kesehatan. Ada yang memiliki penyakit tertentu yang membuat khawatir, jika tak dapat membagi waktu untuk merawat dirinya dan anak. Dan memilih childfree dinilai adalah hal yang tepat.
5.Tak Dapat Jadi Orang Tua yang Baik
Ada beberapa orang yang beranggapan jika tak bisa menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak mereka nantinya. Pikiran tersebut bisa dipengaruhi karena pola asuh dari orang tua mereka. Sebab, mereka merasa tak yakin menjadi orang tua yang baik, karena melihat orang tuanya membesarkannya.
Sebenarnya istilah Childfree sudah ada sekitar tahun 2000 an. Ingat program KB pemerintah yang mengatakan bahwa dua anak lebih baik? Childfree kurang lebih hampir sama. Bedanya Childfree tidak ingin memiliki anak sama sekali. Bagi mereka, cara ini efektif untuk menekan overpopulasi. Benarkah begitu? Kalau memang seperti itu, mengapa saat ini negara-negara di Eropa justru sedang gencar menaikkan angka kelahiran di negaranya. Seperti yang dilansir oleh BBC pada Oktober 2019 silam, negara-negara seperti Finlandia, Estonia dan Perancis justru memberikan tunjangan yang besar agar warganya mau memiliki anak. Begitu juga di negara Jepang yang jumlah lansia di sana jauh lebih banyak dibandingkan anak-anak. Masalah ekonomi, kesibukan kerja yang padat, serta perasaan tidak sanggup membesarkan seorang anak membuat banyak pasangan memutuskan untuk Childfree.
 Kesepian di masa tua
Kemungkinan akan kesepian di masa tuanya karena tidak memiliki anak, belum tentu benar. Karena ada juga beberapa orang tua yang justru dititipkan di panti jompo dengan alasan bahwa anaknya tidak sanggup merawatnya. Bahkan tidak pernah mengunjungi orang tuanya lagi di panti dengan alasan kesibukan. Ini bukanlah sebuah fenomena baru lagi. Namun bukan berarti memiliki anak adalah sesuatu yang buruk. Yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah menerapkan pola asuh yang baik. Akhlak dan Budi pekerti yang baik agar anak tulis dalam mencintai orang tuanya. Sehingga ketika orang tuanya telah berusia senja, sang anak akan luluh hatinya dan mau merawatnya. Karena, sekolah pertama anak adalah keluarga. Bentuklah dan belajar menjadi orang tua yang baik agar bisa menjadi contoh bagi anak.
Memiliki anak ataupun tidak adalah pilihan masing-masing orang. Yang menjadi permasalahan adalah jika anda merasa paling benar dan mengejek orang-orang yang sudah memiliki anak hanya karena keputusan anda dan pasangan untuk Childfree. Karena tidak semua pasangan menganggap anak adalah beban. Beberapa orang justru menganggap kehadiran seorang anak sebagai penyemangat setelah lelah bekerja atau sibuk mengurus rumah. Ada juga beberapa pasangan yang tengah berjuang untuk mendapatkan keturunan namun belum dititipkan buah hati. Intinya marilah kita sama-sama belajar untuk saling menghargai keputusan kita dalam hidup ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H