Mohon tunggu...
Inong Islamiyati
Inong Islamiyati Mohon Tunggu... Penulis - Gadis pemimpi dan penyuka anime

See the world with a different style and finding happiness

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Adit Sopo Jarwo dan Nussa, Jadi Awal Kebangkitan Animasi di Indonesia

7 November 2021   08:00 Diperbarui: 7 November 2021   08:10 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Animasi Indonesia, masih terhitung sangat sedikit. Di televisi lokal saja, bisa dihitung dengan jari berapa banyak animasi lokal yang ditayangkan setiap harinya ataupun minimal setiap pekan. 

Masalah distribusi, biaya produksi yang mahal, serta ide sudah menjadi masalah klasik yang sepertinya terus melekat di industri animasi Indonesia. Karena itu, bukanlah mengherankan banyak televisi memilih menayangkan animasi luar negeri yang murah dan sudah cukup populer.

Beberapa tahun belakangan ini, industri animasi kita sudah mulai bangkit dan dikenal oleh masyarakat. Salah satu animasi Indonesia yang cukup populer adalah "Adit Sopo Jarwo" yang muncul sejak tahun 2014 di salah satu televisi swasta. 

Adit Sopo Jarwo adalah animasi lokal yang cukup populer dan dikenal oleh banyak masyarakat di Indonesia. Salah satu alasannya adalah cerita yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari, disertai gambar animasi yang menampilkan suasana kampung sangat mirip dengan dunia nyata membuat animasi ini kian digemari. 

Selain itu, animasi ini juga sering menampilkan tokoh-tokoh penting sebagai bintang tamu guna menambah kemeriahan dalam cerita animasi ini sendiri. Seperti Cherrybelle, Armand Maulana, B.J Habibie, dan Slank.

Namun, animasi ini memiliki satu kekurangan yang justru menjadi masalah terbesar sehingga sulit untuk berkembang. Yakni cerita. Cerita yang dibawakan oleh animasi Adit Sopo Jarwo cenderung kaku dan monoton. 

Sehingga bosan jika diulang terus-menerus. Ditambah lagi, tidak ada karakter yang menonjol di animasi ini. Bahkan tokoh Adit yang seharusnya merupakan tokoh utama di cerita ini, tidak memiliki suatu ciri khas apa pun. Karakter Adit dibuat sebagai contoh karakter anak yang sempurna. Baik, penyayang, dan juga pintar. 

Namun karena terlalu sempurna, para penonton justru akan merasa bosan dan merasa bahwa tokoh tersebut agak kurang masuk akal. Karakter yang sering ditampilkan sebagai contoh kurang baik adalah sosok Jarwo dan Sopo. Kedua orang dewasa ini kerap kali melakukan kesalahan yang ditujukan sebagai pesan bagi para penonton agar tidak berperilaku seperti mereka.

Empat tahun kemudian setelah tayangnya Adit Sopo Jarwo, Indonesia kembali membuat sebuah animasi yang cukup baik, yakni serial animasi "Nussa" pada tahun 2018. Berbeda dengan Adit Sopo Jarwo yang memulai debutnya dengan muncul di salah satu televisi swasta, Nussa justru memilih platform YouTube untuk mengenalkan karyanya. 

Akun YouTube resmi dengan nama Nussa Official, dipilih menjadi tempat menayangkan animasi mereka. Jika Adit Sopo Jarwo sangat kental dengan nuansa dan budaya Indonesia, Nussa sangat kental dengan unsur islami. Cerita Nussa kebanyakan diambil dari potongan ayat Al-Qur'an serta hadis Nabi SAW. Pesan yang disampaikan singkat, namun cukup menarik dengan jalan cerita yang sederhana khas anak-anak.

Kalau berbicara soal teknis, Animasi Adit Sopo Jarwo dan Nussa sama-sama memiliki kualitas animasi yang baik. 

Gerakannya tidak kaku, pengisi suara cukup menghayati karakter, dan suasana lingkungan yang hendak digambarkan dalam cerita itu sudah cukup hidup. Perbedaan terbesar antara Adit Sopo Jarwo dan Nussa adalah pada aspek cerita. 

Adit Sopo Jarwo cenderung menyampaikan pesan dari sebuah kesalahan yang dilakukan. Dalam hal ini lebih sering dilakukan Jarwo dan Sopo. Kemudian muncul tokoh Haji Udin yang menyampaikan petuahnya kepada Jarwo dan Sopo. Hal ini cenderung terjadi hampir di setiap episode sehingga terkesan monoton. 

Dalam hal ini yang sangat kurang adalah penyampaian nasihat yang terlalu gamblang dan terkesan menggurui. Sebenarnya boleh saja menyampaikan amanat dalam cerita secara langsung, namun alangkah lebih baik dibawakan dengan cerita yang baik sehingga penonton merasa tidak sedang diajari. 

Sedangkan serial Nussa, sebenarnya juga menyampaikan pesan cerita yang sederhana namun dibawakan dengan ciri khas anak-anak yakni melalui tokoh Nussa dan Rarra bukan dengan kesalahan orang dewasa.

Selain hal tersebut, salah satu yang membedakan Nussa dan Adit Sopo Jarwo adalah konsistensi cerita yang dibawakan. Nussa cenderung membawakan cerita islami yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadis Nabi SAW. Karena itu secara langsung kita akan tahu kalau film ini adalah film genre Islami. Sehingga ada beberapa pendapat yang mengatakan kalau Nussa tidak mencirikan bangsa Indonesia dan hanya memihak satu golongan saja.

Padahal kalau dipikir lebih jauh, boleh saja ada studio animasi yang membuat film kartun genre Islami di Indonesia. Di negara lain saja ada beberapa animasi sejenis yang kental akan unsur agama. 

Misalnya animasi Superbook yang kental dengan nuansa Kristen, dan ada juga animasi Krisna yang kental akan nuansa Hindu. Intinya jika anda merasa film Nussa itu tidak cocok untuk Anda, maka Anda cukup tidak menontonnya. Perumpamaan ini mencerminkan toleransi antar umat beragama di negeri kita sesuai sila kesatu Pancasila.

Sedangkan Adit Sopo Jarwo, membawakan cerita yang dekat dengan keseharian anak-anak di Indonesia. Misalnya tentang permainan tradisional dan kebiasaan masyarakat Indonesia. 

Suasana kampung yang digambarkan juga sangat khas sehingga kita merasa sangat dekat dengan animasi tersebut. Namun sekali lagi, karakter tokoh dalam animasi ini kurang mempunyai ciri khas. 

Mungkin karena sejak awal karakter yang ada dalam animasi ini cukup banyak, sehingga para pembuat animasi ini kurang bisa mengeksplorasi lebih jauh karakter utama mereka. 

Padahal dibandingkan Nussa, animasi Adit Sopo Jarwo ini lebih mewakili bangsa Indonesia secara keseluruhan. Namun sayangnya tidak dibarengi dengan cerita yang mumpuni.

Harapannya semoga konten kreator animasi di Indonesia bisa terus mengembangkan diri untuk menciptakan karya-karya yang baik. Karya yang bukan hanya baik dari segi teknis, tetapi juga dari segi pesan yang hendak disampaikan bagi para penontonnya. Khususnya anak-anak kita, generasi bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun