Mohon tunggu...
Innaka Dwi Citra
Innaka Dwi Citra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Inspiratif Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Muliakan Masa Mudamu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seminar Nasional GenRe Genius Vol. III "Jangan Tabu Kamu Harus Tau! (Change Your Stigma about Sexuality)"

6 Desember 2020   18:28 Diperbarui: 7 Desember 2020   19:06 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta - Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) Atenna merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta. Mempersembahkan Seminar Nasional GenRe Genius Vol. III yang diadakan secara online dengan tema "Jangan Tabu Kamu Harus Tau!!! (Change Your Stigma About Sexuality)" pada Sabtu, 21 November 2020 pukul 12.00 - 16.30 WIB, melalui platform zoom meetings.   

img-20201206-181521-5fccbd9d8ede4877701d03e2.jpg
img-20201206-181521-5fccbd9d8ede4877701d03e2.jpg
Di pandu oleh Khaliza Amanda Alsyadira selaku Master of Ceremony dan dipandu oleh tiga moderator yaitu; Rigalli Igal (Social Media Inspirator Duta Generasi Berencana Jawa Barat 2020), Annisa Nurul H. S (Founder Gerakan Perempuan UNJ) dan Harun (Relawan YAIDS). 

img-20201206-181445-5fccbdcad541df46c748be44.jpg
img-20201206-181445-5fccbdcad541df46c748be44.jpg
 
img-20201206-181456-5fccbe33d541df7cb27a0343.jpg
img-20201206-181456-5fccbe33d541df7cb27a0343.jpg
 

img-20201206-181508-5fccbe4d8ede483f065db322.jpg
img-20201206-181508-5fccbe4d8ede483f065db322.jpg
 

Serta dihadiri oleh 3 pemateri yang ahli dibidangnya yaitu; I Putu Arya Aditia Utama (Duta Generasi Berencana Indonesia 2019), Satyawanti Mashudi, M.M. (Komisioner Komnas Perempuan), dan Verrel Yudistira Prayoga (Yayasan AIDS Indonesia).  

Dalam hal ini, terdapat materi inti yang harus dipahami oleh remaja, Pertama, Dalam materi yang di pandu Oleh Rigalli Igal (Social Media Inspirator Duta Generasi Berencana Jawa Barat 2020), Dengan pemateri pertama oleh, Kak Putu Arya Aditia Utama (Duta Generasi Berencana Indonesia 2019), Yang Mengangkat Tema pembahasan mengenai "Sex Education” 

Sebagai remaja kita harus memahami dulu, apa itu seks, apa itu seksualitas dll. Di jepang seks education bahkan menjadi pelajaran yang umum di sekolah-sekolah.  Beda sex dan seksualitas adalah Seks itu melihat jenis kelamin, sedangkan sesksualitas melihat dari semua aspek, dari aspek biologis, dan sosiologis, dll. Sedangkan di Indonesia paradigma seks bahwasanya hanya boleh diketahui untuk orng yang sudah nikah.

Di Indonesia pun porno dan seks kadang kala dianggap sama padahal kedua aspek itu berbeda konteksnya. Walaaupun berkaitan, tetapi pornogrofi tidak bisa dikatakan sepenuhnya seks education. Jika pornografi adalah membahas senggama, dan mengabaikan tentang kepercayaan, sikap menghormati. Sedangkan sex education saling bercakap, saling persetujuan, dan saling menghormati. Juga dalam sex education, kita diajarkan dalam hal komunikasinya.

Kenapa di Indonesia tabu, karena norma-norma yang ada, dan stigma-stigma dari masyarakatnya, sehingga seks education di Indonesia itu masih tabu. Di luar negeri sex education sudah diajarkan sejak dari dini, sedangkan di Indonesia baru diajarkan pada saat smp/sma bahkan hanya diajarkan tentang reproduksi saja. 


Dalam hal ini Sex education itu memiliki point yang harus dijelaskan. Diantaranya:
1. Relasi interpersonal,
2. Nilai dan budaya
3. Gender
4. Kekerasan seksual
5. Kesehatan reproduksi
6. Hidup sehat

Permasalahn remaja di Indonesia yaitu terkait tentang pernikahan dini, kekerasan dan pelecehan seksual, itu dapat dikarenakan kurangnya Pendidikan seksual itu sendiri. Sex education membicarakan sikap dan perilaku juga. Sex education memberikan manfaat mengurangi jumlah aktivitas dari pasangan seksual. Sehingga jumlah sex bebas akan berkurang. Pada saat masa pandemic ini peningkatan angka seksual sangat tinggi. Dengan mempelajari dan memiliki seks education ini dapat mengurangi penyakit tertular seksual yang dapat terjadi akibat sex bebas itu sendiri. Bagaimana cara memberikan Pendidikan seksual kepada remaja umur 10 tahunan? Cara memberikan Pendidikan seksual yaitu kita harus memahami dulu bagaimana karakter anak remaja?

Kita harus tau tempat dan waktunya, kitapun harus memberikan suasana yang tenang dan nyaman, Agar remaja dapat menerima informasi yang kita berikan. Jangan menjadi pendidik yang menggurui kepada remaja, karena remaja tidak suka digurui, mereka lebih suka diajak berdiskusi dengan tenang tanpa emosional,

Berbicara dengan to the point, padat, jelas dan singkat. Jangan membicarakan seks education dengan analogi seperti tadi, Jangan pernah membicarakan materi tentang hubungan seksual. Karena hubungan seksual merupakan materi terakhir. Jadi pertama kita berbicara tentang Kerjasama, cara menghargai seseorang dan juga gender. Ajakan persuasive ini memiliki kriteria nya masing-masing di setiap umurnya agar penjelasan seks education tidak lagi tabu dikalangan masyarakat.  Demikian materi pertama yang disampaikan oleh "Kak Putu Arya Aditia Utama (Duta Generasi Berencana Indonesia 2019)"

Kemudian Moderator ke 2 yaitu Annisa Nurul H. S (Founder Gerakan Perempuan UNJ) dan pemateri ke 2 yang disampaikan oleh Satyawanti Mashudi, M.M. (Komisioner Komnas Perempuan) Mengenai "Kekerasan Seksual".

Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang, dan/atau perbuatan lainnya terhadap tubuh, hasrat seksual seseorang, atau fungsi reproduksi secara paksa, bertentangan dengan kehendak seseorang, yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau relasi gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya, dan/atau politik.

Lingkup relasi dan ranah kekerasan seksual seperti Personal. Misalnya, rumah tangga
Komunitas Misalnya, relasi kerja, publik
Negara dan situasi khusus lainnya
Kekerasan yang langsung ditujukan pada perempuan yaitu karena memang ia perempuan (karena ini merupakan kekerasan berbasis gender). Kekerasan pada perempuan setiap tahunnya itu sering meningkat angkanya. Terjadinya kkeerasan perempuan karena adanya perbedaan gender/rasis pada gender. Kekerasan fisik, kekerasan sosiologis, kekerasan ekonomi.

Selain itu, Kekerasan Berbasis Gender Online/Siber (KBGO/S), Ranah komunitas di dominasi oleh kekerasan seksual melalui online/siber. Kekerasan Berbasis Gender Siber (KBGS) yang dilakukan oleh mantan pacar, pacar, bahkan orang yang tidak dikenal dengan berbagai macam bentuk kekerasan diantaranya ancaman penyebaran foto dan video bernuansa seksual, mengirimkan atau mempertontonkan video bernuansa seksual, eksibisionis, hingga eksploitasi seksual.

Setiap tahunnya kekerasan berbasis gender siber yang melakukan pengaduan langsung ke komnas perempuan meningkat. Adapun beberapa dampak dari kekerasan seksual, yaitu: Dampak pada kesehatan fisik dan psikis (stress, depresi, keinginan bunuh diri, dll), Dampak pada pemenuhan Hak Asasi Manusia dan relasi sosial, Dampak ekonomi, Penindakan hukum pelaku kekerasan seksual, Payung hukum belum memadai untuk menjerat pelaku, Belum ada kebijakan untuk rehabilitasi pelaku sehingga pelaku melakukan kejahatan kembali.

Ketiga, dipandu oleh moderator yaitu Kak Harun (Relawan YAIDS). Dengan pemateri Verrel Yudistira Prayoga (Yayasan AIDS Indonesia). Dengan tem “HIV AIDS” Pertama kali HIV masuk ke Indonesia dari 1987 di Bali, yaitu turis Belanda. Jumlah yang terinfeksi trus meningkat, ditahun 2020 yaitu sekitar 399.000 ribu jiwa yang terinfeksi. Semua proponsi di Indonesia telah memiliki ODHA walaupun hanya 1 orang.

Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri maka dari itu perlu partisipasi masyarakat.  HIV AIDS diibaratkan seperti gunung es, dimana yang terlihat hanya gunungnya saja namun yg tidak terlihat lebih banyak (bagian bahwahnya), yang tidak trlihat tersebut adalah orang-orang yang tidak maumembuka dirinya bahwa mereka positih HIV (tidak mau melapor). HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang menyerng sistem kekbalan tubuh manusia sehingga tubuh rentan terhadap serangan penyakit. Jika tubuh sudah terinfeksi virus HIV akan dapat menyebabkan AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang mematikan akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia.


Didalam tubuh terdapat sel darah putih yang bertugas untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, dan kuman penyakit. Apabila sel darah putih akan mengalahkan maka kuman atau virus akan dihancurkan. Tapi jika virus HIV masuk ketubuh maka sel darah putih akan dihancurkannya. Yang otomatis jika sel darah putih telah dihancurkan oleh virus HIV maka kuman penyakit yg tadinya mudah untuk dikeluarkan maka akan tetap bersarang ditubuh kita, fase itulah yang sebagai AIDS. HIV adalah virusnya, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia menurun  dan akibatnya adalah AIDS (kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan oleh menrunnya sistem kekebalan manusia).  Ujar "Verrel Yudistira Prayoga (Yayasan AIDS Indonesia).

img-20201206-181353-5fccbe8f8ede4848777e9e92.jpg
img-20201206-181353-5fccbe8f8ede4848777e9e92.jpg
img-20201206-181329-5fccbeb3d541df227d3d7d93.jpg
img-20201206-181329-5fccbeb3d541df227d3d7d93.jpg
img-20201206-181306-5fccbec5d541df2a586dbaa2.jpg
img-20201206-181306-5fccbec5d541df2a586dbaa2.jpg
Oleh karena itu, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R) Atenna Universitas Negeri Jakarta Salah melalui divisi Riset dan Edukasi mengadakan Seminar Nasional GenRe Genius "Jangan Tabu! Kamu Harus Tau : Change Your Stigma About Sexuality". dalam rangka Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2020. Semoga memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas dan kesehatan generasi muda Indonesia.  Salam Genre. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun