Kita harus tau tempat dan waktunya, kitapun harus memberikan suasana yang tenang dan nyaman, Agar remaja dapat menerima informasi yang kita berikan. Jangan menjadi pendidik yang menggurui kepada remaja, karena remaja tidak suka digurui, mereka lebih suka diajak berdiskusi dengan tenang tanpa emosional,
Berbicara dengan to the point, padat, jelas dan singkat. Jangan membicarakan seks education dengan analogi seperti tadi, Jangan pernah membicarakan materi tentang hubungan seksual. Karena hubungan seksual merupakan materi terakhir. Jadi pertama kita berbicara tentang Kerjasama, cara menghargai seseorang dan juga gender. Ajakan persuasive ini memiliki kriteria nya masing-masing di setiap umurnya agar penjelasan seks education tidak lagi tabu dikalangan masyarakat. Demikian materi pertama yang disampaikan oleh "Kak Putu Arya Aditia Utama (Duta Generasi Berencana Indonesia 2019)"
Kemudian Moderator ke 2 yaitu Annisa Nurul H. S (Founder Gerakan Perempuan UNJ) dan pemateri ke 2 yang disampaikan oleh Satyawanti Mashudi, M.M. (Komisioner Komnas Perempuan) Mengenai "Kekerasan Seksual".
Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, menyerang, dan/atau perbuatan lainnya terhadap tubuh, hasrat seksual seseorang, atau fungsi reproduksi secara paksa, bertentangan dengan kehendak seseorang, yang menyebabkan seseorang itu tidak mampu memberikan persetujuan dalam keadaan bebas, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau relasi gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan atau kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, kerugian secara ekonomi, sosial, budaya, dan/atau politik.
Lingkup relasi dan ranah kekerasan seksual seperti Personal. Misalnya, rumah tangga
Komunitas Misalnya, relasi kerja, publik
Negara dan situasi khusus lainnya
Kekerasan yang langsung ditujukan pada perempuan yaitu karena memang ia perempuan (karena ini merupakan kekerasan berbasis gender). Kekerasan pada perempuan setiap tahunnya itu sering meningkat angkanya. Terjadinya kkeerasan perempuan karena adanya perbedaan gender/rasis pada gender. Kekerasan fisik, kekerasan sosiologis, kekerasan ekonomi.
Selain itu, Kekerasan Berbasis Gender Online/Siber (KBGO/S), Ranah komunitas di dominasi oleh kekerasan seksual melalui online/siber. Kekerasan Berbasis Gender Siber (KBGS) yang dilakukan oleh mantan pacar, pacar, bahkan orang yang tidak dikenal dengan berbagai macam bentuk kekerasan diantaranya ancaman penyebaran foto dan video bernuansa seksual, mengirimkan atau mempertontonkan video bernuansa seksual, eksibisionis, hingga eksploitasi seksual.
Setiap tahunnya kekerasan berbasis gender siber yang melakukan pengaduan langsung ke komnas perempuan meningkat. Adapun beberapa dampak dari kekerasan seksual, yaitu: Dampak pada kesehatan fisik dan psikis (stress, depresi, keinginan bunuh diri, dll), Dampak pada pemenuhan Hak Asasi Manusia dan relasi sosial, Dampak ekonomi, Penindakan hukum pelaku kekerasan seksual, Payung hukum belum memadai untuk menjerat pelaku, Belum ada kebijakan untuk rehabilitasi pelaku sehingga pelaku melakukan kejahatan kembali.
Ketiga, dipandu oleh moderator yaitu Kak Harun (Relawan YAIDS). Dengan pemateri Verrel Yudistira Prayoga (Yayasan AIDS Indonesia). Dengan tem “HIV AIDS” Pertama kali HIV masuk ke Indonesia dari 1987 di Bali, yaitu turis Belanda. Jumlah yang terinfeksi trus meningkat, ditahun 2020 yaitu sekitar 399.000 ribu jiwa yang terinfeksi. Semua proponsi di Indonesia telah memiliki ODHA walaupun hanya 1 orang.
Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri maka dari itu perlu partisipasi masyarakat. HIV AIDS diibaratkan seperti gunung es, dimana yang terlihat hanya gunungnya saja namun yg tidak terlihat lebih banyak (bagian bahwahnya), yang tidak trlihat tersebut adalah orang-orang yang tidak maumembuka dirinya bahwa mereka positih HIV (tidak mau melapor). HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang menyerng sistem kekbalan tubuh manusia sehingga tubuh rentan terhadap serangan penyakit. Jika tubuh sudah terinfeksi virus HIV akan dapat menyebabkan AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang mematikan akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia.
Didalam tubuh terdapat sel darah putih yang bertugas untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri, virus, dan kuman penyakit. Apabila sel darah putih akan mengalahkan maka kuman atau virus akan dihancurkan. Tapi jika virus HIV masuk ketubuh maka sel darah putih akan dihancurkannya. Yang otomatis jika sel darah putih telah dihancurkan oleh virus HIV maka kuman penyakit yg tadinya mudah untuk dikeluarkan maka akan tetap bersarang ditubuh kita, fase itulah yang sebagai AIDS. HIV adalah virusnya, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia menurun dan akibatnya adalah AIDS (kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan oleh menrunnya sistem kekebalan manusia). Ujar "Verrel Yudistira Prayoga (Yayasan AIDS Indonesia).