Sahabatku,Â
Kita pasti pernah merasakan sebuah perasaan yang terselip di relung hati yang biasa dikenal dengan sebutan kecewa.
Apakah kecewa itu?
Kecewa atau dissapointed  merupakan sebuah perasaan yang muncul ketika kita terlalu menyimpan sebuah harapan namun tak terealisasikan. Atau juga kecewa ini merupakan sebuah ekspektasi yang sangat tinggi namun realita tak sama dengan asa yang telah tertera.
Lantas apa dan siapa yang harus di salahkan? Sejatinya perasaan kecewa itu muncul dari diri kita sendiri. Terlalu menaruh harapan yang tak begitu pasti dan pada akhirnya hanya akan melukai hati. Â
Sahabatku , kita memang tidaklah sempurna. Namun kita harus berusaha menyempurnakan diri kita dengan dihiasi akhlak dan Budi pekerti yang mulia. Dengan berintrospeksi diri, bermuhasabah serta melibatkan sang pencipta dalam segala aspek kehidupan kita.
Pernahkah kita berpikir ketika kita dikecewakan, apakah kita pernah mengecewakan? Jika iya , lantas mengapa kita mengeluh, merasa diri ini yang paling tersakiti. Padahal, kita pernah menyakiti orang lain.
Ketika kita dikecewakan, kemudian kita tahu rasanya seperti apa, pernahkah kita berpikir bagaimana perasaan orang yang dulu sempat kita kecewakan? Rasanya sama. Tidak ada manusia yang ingin dikecewakan.
Berhentilah mencari kambing hitam dari setiap permasalahan. Temukan solusi dan introspeksi diri. Karena bisa jadi, apa yang terjadi kepada diri kita adalah hasil dari perbuatan kita di masa lampau.
Kekecewaan itu tumbuh akibat menaruh harapan yang teramat dalam tanpa disertai dengan penyerahan. Singkatnya seperti ini, jika kita berani berharap, kita harus berani untuk kecewa . Karena sejatinya tak semua harapan akan menjadi kenyataan. Dan juga tak semua kekecewaan berujung menyakitkan.
Harapan itu harus ada, namun kepada siapa kita menaruh nya? Tentu saja kepada sang pencipta. Harapan kepada sang pencipta tak akan pernah berakhir dengan kekecewaan. Dia yang maha kuasa atas segala sesuatu.
Lantas untuk apa kita harus menaruh harapan kepada makhluk-Nya yang tak mempunyai kuasa apapun? Apa yang akan di dapat? Ketika harapan telah di panjatkan, namun tak kunjung terealisasi kan.
Jangan menyalahkan siapapun! Dirimu sendiri lah yang membuat kekecewaan itu hadir , karena telah menaruh harapan kepada makhluk yang tak bisa menjamin apapun. Tidak semua kekecewaan berujung menyakitkan.
Pada awalnya memang sakit, namun setiap kejadian pasti ada hikmahnya, dengan tidak menaruh harapan ke sembarang tempat. Berhenti berharap kepada makhluk dan selalu menempatkan harapan hanya kepada sang pencipta.
Sekali lagi ingatlah sahabatku,
Setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Apa yang kita alami bukan tanpa alasan. Semua telah termaktub di dalam suratan takdir yang maha kuasa.
Sahabatku, ketika rasa kecewa itu muncul
tetaplah pada pendirian, kokoh diatas keimanan. Dan yakin bahwasanya apapun yang terjadi pada kita adalah atas kehendak-Nya. Kita sebagai makhluk ciptaan-Nya harus tetap patuh kepada ajaran-Nya.
Terkadang kekecewaan sangat dekat dengan keputusasaan .Apabila kita merasakan kecewa , rasa itu akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu dan usaha kita untuk terus bangkit kemudian membangun rencana baru .
Terkadang manusia harus merasakan jatuh agar bisa terbang lebih tinggi. Namun apabila harapan telah usai, apa yang akan kita tuai?
Setiap orang pasti memiliki harapan dan juga impian. Namun apabila harapan itu putus, selanjutnya, serahkanlah harapan kepada yang maha menciptakan, dan teruslah bangkit meski hati terluka oleh kekecewaan.
Kecewa itu boleh. Tapi, Menyerah jangan .
Oleh: Amaliah Listiwati
Duta Pendidikan Anak Kab.Tangerang2020.
#Motivasi_Hidup
#BangkitDariKekecewaan
#Kata-KataMotivasiHidup
#BangkitDariKeterpurukan
#KitaBisaJikaKitaMauBerusaha
#PenulisInspiratif
#KecewaitubolehTapiMenyerahJangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI