Mohon tunggu...
Innaka Dwi Citra
Innaka Dwi Citra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Inspiratif Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Muliakan Masa Mudamu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kecewa Itu Boleh, tapi Menyerah Jangan!

12 Mei 2020   15:39 Diperbarui: 12 Mei 2020   15:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok.Pribadi: Amaliah Listiwati

Sahabatku, 

Kita pasti pernah merasakan sebuah perasaan yang terselip di relung hati yang biasa dikenal dengan sebutan kecewa.

Apakah kecewa itu?

Kecewa atau dissapointed  merupakan sebuah perasaan yang muncul ketika kita terlalu menyimpan sebuah harapan namun tak terealisasikan. Atau juga kecewa ini merupakan sebuah ekspektasi yang sangat tinggi namun realita tak sama dengan asa yang telah tertera.

Lantas apa dan siapa yang harus di salahkan? Sejatinya perasaan kecewa itu muncul dari diri kita sendiri. Terlalu menaruh harapan yang tak begitu pasti dan pada akhirnya hanya akan melukai hati.  

Sahabatku , kita memang tidaklah sempurna. Namun kita harus berusaha menyempurnakan diri kita dengan dihiasi akhlak dan Budi pekerti yang mulia. Dengan berintrospeksi diri, bermuhasabah serta melibatkan sang pencipta dalam segala aspek kehidupan kita.

Pernahkah kita berpikir ketika kita dikecewakan, apakah kita pernah mengecewakan? Jika iya , lantas mengapa kita mengeluh, merasa diri ini yang paling tersakiti. Padahal, kita pernah menyakiti orang lain.

Ketika kita dikecewakan, kemudian kita tahu rasanya seperti apa, pernahkah kita berpikir bagaimana perasaan orang yang dulu sempat kita kecewakan? Rasanya sama. Tidak ada manusia yang ingin dikecewakan.

Berhentilah mencari kambing hitam dari setiap permasalahan. Temukan solusi dan introspeksi diri. Karena bisa jadi, apa yang terjadi kepada diri kita adalah hasil dari perbuatan kita di masa lampau.

Kekecewaan itu tumbuh akibat menaruh harapan yang teramat dalam tanpa disertai dengan penyerahan. Singkatnya seperti ini, jika kita berani berharap, kita harus berani untuk kecewa . Karena sejatinya tak semua harapan akan menjadi kenyataan. Dan juga tak semua kekecewaan berujung menyakitkan.

Harapan itu harus ada, namun kepada siapa kita menaruh nya? Tentu saja kepada sang pencipta. Harapan kepada sang pencipta tak akan pernah berakhir dengan kekecewaan. Dia yang maha kuasa atas segala sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun