Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perpustakaan Menuju Era Digital

13 September 2021   22:20 Diperbarui: 13 September 2021   22:28 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengacu pada fakta di atas, sudah seharusnya perpustakaan beradapatasi  dengan karakter pengunjungnya. Bila dahulu sumber informasi dan pengetahuan paling banyak didapatkan dari buku. Kini, pengetahuan bisa didapatkan dari banyak media alternatif yang hadir di dunia maya dengan tampilan yang lebih menarik dan beragam jenis.

Oleh karenanya, agar tetap diminati oleh pengunjungnya perpustakan perlu mempersiapkan buku dalam bentuk yang berbeda seperti dalam bentuk audio, visual, dan gerak. 

Contohnya saja ada buku yang dialihsuarakan menjadi audio book seperti di  podcast, atau dibacakan nyaring (metode read aloud untuk menarik minat membaca pada anak), atau buku juga bisa diubah ke dalam naskah scenario dan proses kreatif lainnya. 

Hal ini sesuai dengan UU No 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang menyatakan bahwa koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. 

Perpustakaan perlu menghadirkan forum interaktif online di website dan aplikasi perpustakaan, sehingga para pembaca buku dapat berkumpul untuk melakukan bedah buku secara daring.

Pusat Kegiatan Masyarakat dan Kebudayaan

Perpustakaan harus dirancang memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi di masyarakat. Melalui kebijakan berbasis inklusi, perpustakaan dapat menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk mendapatkan solusi yang berdampak pada kesejahteraan.  

Ruang perpustakaan bukan lagi berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku namun juga menjadi ruang komunal untuk para bloger, vloger dan komunitas anak muda mengeksplorasi kegiatan mereka. 

Serta tersedianya ruang publik di perpustakaan yang dapat diakses secara mudah dan gratis untuk pementasan seni dan budaya.

Berdaya Guna dan Pengembangan Potensi individu

Dalam situasi seperti pandemi Covid-19 saat ini, perpustakaan sebaiknya berperan untuk memberikan solusi menterjemahkan  buku ke dalam kegiatan yang nyata seperti kegiatan pelatihan keterampilan, pengembangan diri, pelatihan seni dan budaya baik imelalui metode daring ataupun luring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun