Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bagaimana Bila Kita Terkena Covid-19? (Dari Perspektif Seorang Penyintas)

3 September 2020   19:35 Diperbarui: 3 September 2020   19:37 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Apa yang harus dilakukan bila kita dinyatakan positif Covid 19? Jawabannya bisa beragam, tergantung persepsi masing masing penderita karena, gejala yang dialami penderita berbeda beda, ada yang tidak bergejala, ada yang mengalami gejala ringan, gejala sedang, berat dan kondisi kritis. 

Semakin berat gejala yang dialami penderita maka semakin kompleks tindakan yang dilakukan selama isolasi mandiri. Selama ini informasi apa dan bagaimana penyembuhan penderita Covid19 belum banyak diketahui khalayak umum, berbeda dengan kampanye Adaptasi Kebiasaan Baru yang sudah ramai disebarluaskan. 

Hal ini sangat wajar adanya karena sampai sekarang belum ada obat untuk mengatasi virus ini sehingga lebih baik mencegah daripada terkena Covid 19. Selain itu ongkos pencegahan jauh lebih murah daripada biaya yang harus dikeluarkan untuk pemulihan. 

Namun perlu diingat, bahwa setiap orang memiliki probabilitas yang sama terkena virus Covid 19, tanpa memandang usia, jenis kelamin, golongan darah ataupun berat badan. 

Virus Covid19 menginfeksi sel tubuh manusia dengan berikatan ACE2 sebagai reseptor. ACE2 (Angiotensin converting enzyme 2) yakni enzim yang menempel di permukaan sel di beberapa organ manusia seperti paru paru, arteri, jantung, ginjal dan usus. 

Oleh karenanya informasi kuratif selama isolasi mandiri patut diketahui masyarakat. Ini diperlukan agar tidak ada persepsi keliru mengenai proses penyembuhan dan perawatan penderita Covid 19 di rumah. Dalam kacamata penyintas, setidaknya ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat kita dinyatakan positif Covid 19.

Respons adaptif

Rasanya tidak ada satu pun orang yang siap bila dinyatakan positif Covid19. Ada perasaan cemas, khawatir tidak bisa sembuh, sampai takut akan kematian menyelimuti hati dan pikiran. Di awal, mungkin muncul sikap penolakan, tidak terima dan marah terhadap hasil swab. Kesemuanya adalah hal yang lumrah terjadi adanya. 

Virus ini adalah virus baru, yang obatnya masih diteliti, pengobatan dan perawatannya pun berbeda. Tidak masalah bila ingin bersedih namun jangan terlalu lama. Perasaan sedih yang berkepanjangan justru akan menurunkan imunitas. 

Segeralah cari dukungan dari keluarga dan teman terdekat untuk berpikir positif dan ikhlas. Semakin cepat menerima kenyaataan sebagai penderita Covid19, semakin mudah membuat rencana perawatan selama isolasi mandiri. Persiapkan gejala terburuk yang bisa jadi muncul selama 14 hari ke depan.

Kenali Gejala

Data dari Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 menyebutkan bahwa  80% orang positif Covid19 adalah orang tanpa gejala, namun tidak berarti kita menjadi tidak peduli dengan 20% penderita yang mengalami gejala. Dengan kita peduli, kita meringankan gejala penderita, menghindari penderita dari gejala berat dan ikut serta menghentikan penyebaran virus Covid19.

Sebagian besar penderita mengalami gejala umum yang sering dikeluhkan yakni demam, batuk dan sesak nafas. Meskipun banyak juga gejala lainnya yang muncul seperti sakit di tenggorokan, sakit kepala, mual, kram otot, sakit perut dan diare. 

Demam dialami hampir 80% penderita Covid19. Dikatakan demam apabila suhu tubuh di atas 38 celcius. Suhu tubuh normal berada dalam rentang 36,5-37,2 celcius. 

Bila muncul demam maka ini merupakan pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melawan virus penyebab infeksi.  Peralatan termometer haruslah dimiliki untuk memantau suhu penderita. Ukur suhu rutin setiap sore hari, karena demam yang disebabkan virus umumnya mengalami peningkatan suhu di sore  sampai malam hari.

Setidaknya ada 3 hal yang wajib disediakan bila penderita mengalami demam, yakni obat penurun panas paracetamol, kompres dan air minum. Paracetamol dapat diminum setiap 4-6 jam jika dibutuhkan. 

Kompres dengan air biasa (rekomendasi terbaik menggunakan air hangat bukan air dingin) lalu letakkan kain basah tersebut di dahi, leher, ketiak dan daerah selangkangan. Kompres hanyalah membantu menurunkan suhu tubuh selain paracetamol, namun bukan mengobati penyebab demam. 

Demam akan meningkatkan laju metabolisme tubuh dan produksi keringat sehingga, asupan cairan penderita harus terpenuhi optimal. Saat demam penderita harus minum setiap setengah jam sampai satu  jam sekali. Jangan sampai terjadi dehidrasi. Bila penderita sudah tidak bisa lagi untuk minum, maka segera bawa ke Unit Gawat Darurat.

Gejala lainnya adalah batuk kering. Sebanyak 67,7% pasien virus corona positif  menunjukkan gejala batuk kering. Pengertian batuk kering adalah batuk yang tidak berdahak atau berlendir. Virus mengiritasi dan menyebabkan tenggorokan terasa gatal yang kemudian dikompensasi oleh tubuh dengan batuk. 

Apabila penderita mengeluh napas terasa berat, ubah posisi tidur menjadi posisi semi fowler (posisi setengah duduk 30-45 derajat) untuk meningkatkan ekspansi paru paru. Bila penderita mengalami sesak nafas segera bawa ke Unit Gawat Darurat untuk mendapat pertolongan.

Tempatkan penderita dalam ruangan yang sirkulasi udaranya lancar dan sinar matahari bebas masuk tanpa penghalang. Jagalah higienitas kamar penderita dengan membersihkan kamar setiap harinya. 

Selalu cuci tangan setelah dan sebelum kontak dengan penderita. Untuk amannya, penderita dan anggota keluarga yang tinggal di dalam rumah tetap menggunakan masker.

Nutrisi juga menjadi faktor kunci keberhasilan mengalahkan virus Covid19. Penderita mengeluhkan indera pengecapannya menjadi berkurang merasai makanan sehingga nafsu makan berkurang. 

Maka, pilihlah makanan yang  segar dan membangkitkan nafsu makan seperti buah manis yang segar. Beri motivasi penderita untuk tetap mau makan. Pilihlah makanan yang tinggi kalori tinggi protein seperti putih telur, dada ayam, susu dan makanan sehat lainnya.

Dukungan Positif di lingkungan terdekat

Kondisi psikologis penderita Covid 19 perlu dijaga untuk tetap berpikiran positif oleh karenanya anggota keluarga dan sahabat berperan penting untuk menguatkan dan menjaga semangat penderita Covid19. Dukungan dari petugas kesehatan di lingkup terkecil seperti Puskesmas harus didapatkan. 

Untuk itu, segera lapor ke Puskesmas untuk pemantauan lebih lanjut. Simpan nomer petugas kesehatan yang menjadi pemantau. Dan selalu laporkan perubahan yang terjadi, sekecil apapun. 

Bersamaan dengan itu laporlah ke RT setempat, dan tetangga sekitar. Jelaskan kondisi yang ada dengan jujur lalu mintalah tolong untuk membantu membelikan kebutuhan pokok dan bila ada gawat darurat siap menolong.

Diet informasi

Selama isolasi mandiri, kita akan dikelilingi oleh banyaknya anjuran untuk minum herbal A, ramuan rempah B, rebusan daun C atau saran untuk mengkonsumsi obat deksametason (tanpa resep dokter). 

Jangan jadikan tubuh menjadi ladang eksperimen. Karena ingin cepat sembuh atau swab menjadi negatif, semua saran diterima dan dicoba semuanya. 

Proses kerja sistem imun manusia tidak dirancang  seperti membunuh nyamuk dengan obat semprot. Kerja sistem imun manusia sangatlah kompleks. 

Bila ada virus masuk maka sistem imun bereaksi dengan mengirim sel darah putih dan membentuk antibodi untuk melawan virus tersebut. Reaksi perlawanan ini menimbulkan demam, yang muncul dalam waktu 2-14 hari setelah terpapar virus. 

Semua rangkaian perlawanan ini membutuhkan waktu. Maka berikanlah keyakinan penuh kepada sistem imun kita untuk bekerja maksimal

Jangan jadikan ketakutan dan rasa khawatir menjadi alasan untuk tidak berpikir rasional. Perlu diingat bahwa sampai sekarang belum ada obat untuk membunuh virus covid 19. 

Segala ramuan herbal yang disarankan lebih ditujukan kepada peningkatan sistem imun, namun imunitas manusia tidak dibangun sehari dua hari atau tidak ujuk ujuk berubah jadi super imunitas hanya karena minum air rebusan A atau B.

Sistem imun yang saat ini melawan virus Covid19 adalah sistem imun yang telah terbangun sepanjang hidup kita. Begitu juga dengan anjuran berjemur, yang ditujukan untuk untuk meningkatkan sistem imun.

Tentu itu benar adanya, namun harus menyesuaikan dengan kondisi penderita. Bila demam dan nafas berat, berbaring dengan posisi semi fowler lebih baik daripada berjemur di bawah sinar matahari.

Terlalu banyak informasi Covid19 malah membingungkan, yang membuat penderita menjadi tidak focus kepada penyembuhan. Syarat selesai isolasi mandiri adalah penderita bebas dari gejala. 

Minumlah obat sesuai resep dokter, selebihnya makan nutrisi berimbang, minum teratur dan istirahat cukup. Serahkan uji klinis ramuan herbal pada ahlinya. Tugas kita sebagai penderita adalah sembuh dari gejala.

Catatan: hasil swab saya positif di tanggal 11 Agustus 2020, lalu dilanjutkan isolasi mandiri selama 14 hari. Alhamdulillah sekarang sudah selesai isolasi mandiri. 

Doa saya untuk teman teman yang berjuang mengalahkan virus Covid19. Semoga kita semua sembuh dan bebas dari Covid19. Semangaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun