Mohon tunggu...
Rinnelya Agustien
Rinnelya Agustien Mohon Tunggu... Perawat - Pengelola TBM Pena dan Buku

seseorang yang ingin menjadi manfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Taman Baca Saja Belum Cukup Mengatasi Masalah Literasi

25 September 2018   23:54 Diperbarui: 26 September 2018   00:07 1302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Selasar di Pena dan buku

Pendekatan multidimensi ini berbicara bahwa literasi mencerminkan sosial ekonomi dan kekuataan suatu negara di kancah global.

Penelitian ini menjelaskan bahwa masyarakat yang belum mempraktekkan budaya literasi sering kali jorok, kurang gizi, berpikir dangkal, berperilaku kasar dan melakukan pelanggaran  hak asasi manusia.  tautan masalah literasi

Di era sekarang literasi tidak bisa lagi diterjemahkan hanya kemampuan membaca dan menulis, lebih daripada itu literasi adalah kemampuan individu mengolah dan memahami informasi.

Literasi adalah keterampilan hidup yang harus dimiliki oleh masing masing individu, dalam hal kemampuan mengolah, menganalisa dan memahami informasi dari bahan bacaan.

Menurut UNESCO literasi adalah hal dasar manusia dan pondasi pembelajaran seumur hidup.

Melalui literasi manusia dapat meningkatkan pendapatan ekonomi, derajat kesehatan berinteraksi dengan dunia.

Budaya literasi sendiri adalah melakukan kebiasaan berpikir atau berpikir kritis. Untuk era saat ini, cara berpikir kritis adalah dengan bersikap skeptis terhadap informasi, apapun itu informasinya dan siapapun pembawa pesannya. Menalar kembali dengan cara mencari tahu, bisa menelusuri internet atau bertanya dengan pakar atau membaca buku. 

Dalam hal mengelola ruang baca, ketersediaan buku memang penting, namun menghidupkan ruang baca adalah kunci utama.

Persoalan liteasi ini tidak selesai hanya sampai membuka ruang baca lalu mengisinya dengan buku. Namun bagaimana menterjemahkan buku dalam kehidupan nyata itu tujuan akhirnya.

Suatu ketika ada seorang anak yang memberitahu bahwa ibunya kemarin membuat  bubur ayam dimana resepnya diambil dari buku resep di ruang  baca kami.

Lalu ada penjual gawai yang mendapat ide setelah membaca buku  tentang bisnis yang ada di ruang baca kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun