Dari data di atas, dapat kita pelajari bahwa produk rumah tangga, kesehatan, kebutuhan makan di rumah menjadi produk yang paling sedikit dikurangi dan tetap menjadi prioritas dalam membelanjakan uang. Sedangkan produk kesehatan dan kecantikan, layanan telepon seluler, dan tagihan utilitas (listrik, gas, air, atau saluran pembuangan ke masyarakat) tetap berusaha dipertahankan dengan pengurangan belanja di bawah 30%.
Namun, yang menarik FAFH atau food away from home (makanan dan camilan di luar rumah). FAFH ini mencakup makanan dan camilan yang disediakan oleh perusahaan layanan makanan komersial dan dengan fasilitas makan di lembaga non komersial, seperti restoran cepat saji, kafetaria, restoran mewah, bar, kedai minuman, tempat makanan di sekolah, kampus, kantor, pabrik mengalami pengurangan hingga 58%.
Cara Konsumen Mengurangi Pengeluaran
Krisis yang terjadi kerap kali mengubah perilaku konsumen. Pertanyaannya, bagaimana konsumen berperilaku dalam tekanan finansial yang mereka hadapi? Konsumen mengurangi pengeluaran mereka dengan beberapa cara, diantaranya :
1.Fokus pada kegiatan di rumah. Banyak konsumen membelanjakan lebih sedikit di luar rumah. Sebanyak 55% orang Jerman dan 63% orang Amerika mengatakan mereka lebih jarang makan di luar.
2.Mengurangi yang tidak penting. Dua pertiga pembeli AS mengatakan mereka mengurangi barang mewah kelas atas dan sepertiga mengurangi kosmetik.
3.Mencari penawaran. Pembeli menjadi semakin sadar promosi. Di Inggris, persentase produk yang terjual dengan diskon naik dari 26% pada tahun 2002 sampai 2006 hingga menjadi 36% pada tahun 2011.
4.Turun pasar. Konsumen beralih ke brand yang lebih murah atau label pribadi. Penjualan label pribadi di Inggris meningkat 10% dari 2008 hingga 2010.
5.Beralih saluran. Banyak konsumen mulai berbelanja di pengecer. Diskon sekarang menyumbang 10 persen dari penjualan makanan di pasar Inggris, naik dari 3 persen dari tahun 2006.
Data ini bisa menjadi rujukan bagi rekan-rekan yang ingin mengembangkan usaha di saat krisis. Rekan-rekan harus memilih usaha yang masih dibutuhkan masyarakat atau dengan kata lain memenuhi kebutuhan pasar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H