Mohon tunggu...
Gamal Albinsaid
Gamal Albinsaid Mohon Tunggu... Dokter - Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Wirausaha Sosial dan Inovator Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Kecenderungan Konsumsi Masyarakat Selama Pandemi Covid-19

20 Juni 2020   16:00 Diperbarui: 20 Juni 2020   16:01 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari data di atas, dapat kita pelajari bahwa produk rumah tangga, kesehatan, kebutuhan makan di rumah menjadi produk yang paling sedikit dikurangi dan tetap menjadi prioritas dalam membelanjakan uang. Sedangkan produk kesehatan dan kecantikan, layanan telepon seluler, dan tagihan utilitas (listrik, gas, air, atau saluran pembuangan ke masyarakat) tetap berusaha dipertahankan dengan pengurangan belanja di bawah 30%.

Namun, yang menarik FAFH atau food away from home (makanan dan camilan di luar rumah). FAFH ini mencakup makanan dan camilan yang disediakan oleh perusahaan layanan makanan komersial dan dengan fasilitas makan di lembaga non komersial, seperti restoran cepat saji, kafetaria, restoran mewah, bar, kedai minuman, tempat makanan di sekolah, kampus, kantor, pabrik mengalami pengurangan hingga 58%.

Cara Konsumen Mengurangi Pengeluaran

Krisis yang terjadi kerap kali mengubah perilaku konsumen. Pertanyaannya, bagaimana konsumen berperilaku dalam tekanan finansial yang mereka hadapi? Konsumen mengurangi pengeluaran mereka dengan beberapa cara, diantaranya :

1.Fokus pada kegiatan di rumah. Banyak konsumen membelanjakan lebih sedikit di luar rumah. Sebanyak 55% orang Jerman dan 63% orang Amerika mengatakan mereka lebih jarang makan di luar.

2.Mengurangi yang tidak penting. Dua pertiga pembeli AS mengatakan mereka mengurangi barang mewah kelas atas dan sepertiga mengurangi kosmetik.

3.Mencari penawaran. Pembeli menjadi semakin sadar promosi. Di Inggris, persentase produk yang terjual dengan diskon naik dari 26% pada tahun 2002 sampai 2006 hingga menjadi 36% pada tahun 2011.

4.Turun pasar. Konsumen beralih ke brand yang lebih murah atau label pribadi. Penjualan label pribadi di Inggris meningkat 10% dari 2008 hingga 2010.

5.Beralih saluran. Banyak konsumen mulai berbelanja di pengecer. Diskon sekarang menyumbang 10 persen dari penjualan makanan di pasar Inggris, naik dari 3 persen dari tahun 2006.

Data ini bisa menjadi rujukan bagi rekan-rekan yang ingin mengembangkan usaha di saat krisis. Rekan-rekan harus memilih usaha yang masih dibutuhkan masyarakat atau dengan kata lain memenuhi kebutuhan pasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun