Merayu sendu semanis madu
Menikam jantung berbekal belati urat
Titah terucap bagai mengiris jiwa yang sekarat
Lenggak lenggoknya menariÂ
Menggoda jiwa-jiwa yang putus asa
Rela menukar harga diri demi sesuap nasi
Rela meraup abu panas menggenggam fatamorgana
Miris..
Satu kata yang terucap bisu dalam belenggu
Merantai kebahagiaan hakiki demi janji palsu
Mengayak luka mengoyak rindu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!