Jingga & Rintik air
Senja, terbalut mendung
Satu persatu rintik hujan pun turun
Mengetuk atap-atap genting
Menyirami pepohonan  kering
Mencoba membaca arah
memanggil cahaya di balik gelapnya
Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan
Adakah dia di sana masih terpaku menatap kenangan bersama
Ku 'kan mengeja bayangmu
Membahasakan senyummu saat itu
Di sini pun masih terasa sama
Hampa, serupa kesunyian
Andai saja mampu
Menghalau lajunya waktu
Aku akan menunggumu
Hingga jingga dan rintik air ini
Kembali Bersama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H